Reportase
Webinar Pelatihan Jarak Jauh Pertemuan 4
“Penyusunan Rencana Strategis Rumah Sakit Daerah Kelompok Menengah”
Kamis, 08 Mei 2025
Barkah Wahyu Prasetyo, SE., Ak., CA sebagai Master of Trainer menyampaikan topik yang akan dibahas pada pertemuan kali ini yaitu mengenai Visi, Misi dan Strategi. Sesi ini merupakan kelanjutan dari tahap diagnosis organisasi yang telah dibahas pada sesi sebelumnya. Barkah berharap peserta dapat aktif dalam diskusi dan mengerjakan tugas sehingga bisa menangkap insight yang akan disampaikan oleh dr. Ruswaldi Munir, SpKO dan dr. Junaedi Wibawa, MSi.Med, SpPK.
Pada sesi pengantar, dr. Gatot Sugiharto, Sp.B., M.A.R.S. menyampaikan review dari materi yang telah dibahas pada sesi sebelumnya, yaitu mengenai pentingnya aspek diagnostik sebagai landasan untuk merumuskan strategi yang tepat dan selaras dengan visi misi rumah sakit. Dari yang telah disampaikan pada sesi sebelumnya, penting dilakukan diskusi terbuka dan analisis SWOT serta harus membahas strategi keuangan dan opsi kemitraan sebagai bagian dari strategi. Selain itu, harus ada fleksibilitas dan penyelarasan dengan visi misi kepala daerah yang baru. Sehingga nantinya rumah sakit dapat memilih strategi yang tepat berdasarkan kondisi rumah sakit.
Selanjutnya, dr. Ruswaldi Munir, SpKO menyampaikan mengenai topik materi visi dan misi rumah sakit. Di awal disampaikan mengenai model berpikir sensemaking. Kemudian dari hasil diagnosis yang dilakukan dengan kajian lingkungan internal dan eksternal dapat disusun visi dan misi rumah sakit.
Ruswaldi menjelaskan konsep misi sebagai cara untuk mencapai visi dan merupakan alasan keberadaan organisasi atau tugas yang harus dikerjakan oleh organisasi. Misi menyatakan dengan jelas target penggunanya, mengindikasikan produk dan layanan yang disediakan, dapat menyatakan secara spesifik area geografis target pengguna yang dilayani, memuat filosofis, mengkonfirmasi self-image, serta dapat menjelaskan public image yang diinginkan. Ruswaldi juga menyampaikan contoh instrumen berupa checklist untuk mereview atau menyusun misi rumah sakit.
Selanjutnya, Ruswaldi menyampaikan bahwa visi adalah pernyataan harapan, keinginan, cita-cita yang merupakan deskripsi bagaimana sebuah organisasi akan menjadi apabila tujuannya tercapai. Salah satu strategi untuk merumuskan visi berdasarkan process, content dan context. Pernyatan visi merupakan pernyataan masa depan dan standar ideal yang diharapkan, inspiratif, jelas, make sense pada komunitas yang relevan, stabil untuk jangka menengah hingga panjang, serta dapat menggambarkan kondisi masa depan yang diinginkan sembari menghargai keberhasilan di masa lalu. Di akhir, Ruswaldi menyampaikan visi akan membuat organisasi fokus pada tujuan dan punya motivasi yang memicu kinerja.
Pada sesi kedua, dr. Junaedi Wibawa, MSi.Med, SpPK memulai paparan dengan menjelaskan topik bahasan pada sesi ini yakni memilih strategi berdasarkan hasil analisis lingkungan serta menetapkan tujuan dan sasaran. Berdasarkan hasil analisis lingkungan, dapat diketahui bahwa rumah sakit sedang berada pada kondisi tumbuh, matur, atau pengurangan kegiatan. Dari strategi umum dapat menentukan strategi generik yang akan digunakan untuk menentukan strategi fungsional yang memuat apa saja yang akan digarap atau diubah. Hirarki strategi merupakan hal yang saling berkesinambungan.
Pemilihan strategi umum dapat ditentukan berdasarkan hasil analisis lingkungan. Strategi tumbuh dapat dipilih jika rumah sakit memiliki kekuatan dan peluang yang dominan. Jika lingkungan tidak terlalu menguntungkan, maka dapat memilih strategi matur. Sedangkan pengurangan kegiatan dapat dilakukan apabila rumah sakit mendapatkan tekanan dari lingkungan internal dan eksternal sekaligus. Junaedi juga menyampaikan contoh-contoh strategi tumbuh yang dapat diterapkan seperti integrasi vertikal, integrasi horizontal, diversifikasi pelayanan, pengembangan pasar, penetrasi pasar, serta pengembangan produk.
Pemilihan strategi matur dapat dilakukan bila secara internal rumah sakit memiliki banyak kelemahan dibandingkan kekuatan, namun secara eksternal masih memiliki peluang. Sedangkan untuk strategi pengurangan kegiatan, dipilih jika dari sisi internal lebih banyak kelemahan dibandingkan kekuatan serta dari segi eksternal lebih banyak hambatan dibandingkan peluang.
Prinsip dari strategi matur yakni fokus pada perbaikan internal RS serta tidak terlalu banyak investasi baru dan fokus pada perbaikan internal. Sedangkan prinsip untuk strategi pengurangan kegiatan harus fokus pada area pelayanan kesehatan rujukan terlebih dahulu, serta dapat mengurangi staff sehingga beban biaya rumah sakit dapat dikurangi.
selanjutnya junaedi menyampaikan mengenai definisi dari masing tahapan perencanaan mulai dari tujuan, menetapkan sasaran, menentukan arah kebijakan, serta merumuskan program. Tujuan strategis untuk memberikan arah dan menjadi landasan untuk menyusun rencana detail. Selanjutnya ditentukan sasaran strategis untuk menyediakan fokus dan indikator keberhasilan dalam jangka waktu tertentu. Kemudian ditentukan kebijakan strategis untuk mengatur cara pelaksanaan dengan menetapkan prioritas atau pendekatan tertentu. Terakhir disusun program sebagai alat operasional untuk merealisasikan kebijakan dan mencapai sasaran.
Pada sesi diskusi, Ruswaldi menyampaikan bahwa dalam penyusunan visi misi dipimpin oleh direktur rumah sakit dan dihadiri oleh pimpinan. Namun, sebaiknya penyusunan visi misi melibatkan wakil wakil dari instalasi sebagai ujung tombak pelayanan. Sedangkan sebagai leading sector ada di bagian perencanaan dan pengembangan rumah sakit. Misi dan visi disusun berdasarkan hasil analisis lingkungan, sebaiknya riil berdasarkan kebutuhan dan kondisi di rumah sakit. Junaedi menambahkan bahwa dalam proses perbaikan atau penyusunan visi misi dapat dimulai dengan melakukan public hearing terlebih dahulu.
Reporter: Latifah Alifiana (PKMK UGM)