Reportase Pertemuan 2
Pelatihan Penyusunan Rencana Strategis RS Kelompok Menengah
Rabu, 30 April 2025
Barkah Wahyu Prasetyo, SE., Ak., CA sebagai master of trainer pada pelatihan kali ini menjelaskan tentang kelompok rumah sakit yang pemabahasannya akan ditekankan sesuai dengan kondisi masing-masing kelompok rumah sakit. Pelatihan ini dilengkapi dengan modul pelatihan yang dapat diakses di manajemenrumahsakit.net untuk memfasilitasi para peserta penyusunan renstra rumah sakit daerah.
Dr Gatot Sugiharto, Sp.B., MARS, mengantarkan pelatihan sesi ini dengan menyampaikan bahwa RSUD sebagai operator pelayanan, selain itu rumah sakit juga memiliki tanggung jawab pada preventif bahkan promotif. Dengan penyusunan renstra diharapkan dapat selaras dengan program-program dinas kesehatan. Kerangka renstra rumah sakit harus mengacu pada renstra dinas kesehatan. Pentingnya penyelarasan dan harus dipertimbangkan terkait permasalahan yang ada dimasing-masing daerah. Pelatihan ini bersifat komprehansif yang menekankan pentingnya konsep rencana stratgeis juga pengalaman praktis para narasumber.
Dr. dr. Aceng Solahudin Ahmad, M.Kes. sebagai narasumber mengatakan bahwa bagaimana definisi tentang renstra itu sendiri, harus memperhatikan analisis eksternal, memahami dinamika pemerintah, dan memahami dinamika pembiayaan kesehatan. Dinas kesehatan harus ada bagian rencana yang akan diisi oleh renstra rumah sakit, agar rumah sakit dapat selaras dengan program dinas kesehatan. Renstra perlu dimatangkan secara konseptual benar benar dari permasalahan yang ada di daerah maupun permasalahan rumah sakit. Budegting yang disusun harus sesuai dengan program diawal. Sehingga strategi, program, dan budgeting harus berkesinambungan. Dengan balance score card bisa menentukan keadaan rumah sakit saat ini berada di posisi mana, apakah segmen pasiennya kelas menengah dengan teknologi canggih, atau pada posisi lainnya. Selanjutnya untuk menentukan stratgi rumah sakit apakah dengan cost leadership strategy atau diferensiasi strategy. Kapasitas fiskal pemerintah daearah dan daya beli masyarakat di daerah tertentu juga mempengaruhi strategi yang dijalankan rumah sakit.
Dr. Junaedi Wibawa, M.Si., Med., Sp.PK sebagai narasumber selanjutnya menyampaikan bahwa pimpinan rumah sakit harus memahami bahwa perubahan yang terjadi, harus melakukan tindakan untuk merespon tindakan tersebut. Hal pertama yaitu bagaimana menganalisis perubahan lingkungan yang ada. Untuk pelayanan, harus melihat adanya 3 bagian utama, yaitu pra pelayanan, proses pelayanan dan pasca pelayanan. Selain itu, pemanfaatan data terhadap evaluasi pelayanan rumah sakit perlu dilakukan untuk mentukan strategi yang akan dilakukan selanjutnya.
Elisabeth Listyani, SE., MM. memoderasi diskusi pada pelatihan ini. Salah satu bagian yang didiskusikan terkait dengan rumah sakit menengah yang karakteristiknya tidak berada di kota besar dan bukan di daerah tertinggal. Dokter yang di rumah sakit swasta hampir semuanya bekerja di RSUD. Berbeda dengan kota besar dan 3T yang lebih fokus di salah satu jenis rumah sakit tertentu. RSUD ini menjadi dilematis, karena apabila terlalu ketat maka dokter akan bergejolak, namun apabila terlu ringan akan lebih condong di rumah sakit swasta. Tingkat kebtuhan RSUD terhadap dokter tinggi, namun juga tingkat kepetingan pribadi dokter juga tinggi. Maka kepemimpinan dirumah sakit harus kuat agar dokter spesialis lebih condong pada RSUD dibandingkan dengan RS Swasta. Tentu salah satu faktor yang berpengaruh adalah tingkat kesejahteraan pada dokter dan SDM lainnya.
Selain itu, perkembangan RS swasta juga menjadi ancaman bagi RSUD, karena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan pengembangan pelayanan. Seperti terbenturnya regulasi pengadaan alat atau yang lainnya. Sehingga ada batasan regulasi yang harus diikuti, tidak sebebas RS swasta. RSUD saat ini sudah mulai berani untuk melayani pasien non BPJS, salah satu yang memicu adalah persaingan RSUD dengan RS Swasta. Sehingga RSUD juga perlu untuk melakukan inovasi-inovasi pelayanan kesehatan agar masyarakat juga dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang inovatif seperti yang ada di RS Swasta.
Pada akhir sesi, Barkah menjelaskan tentang penugasan pelatihan untuk para peserta. Diharapkan para peserta segera melakukan pengisian template penugasan yang telah tersedia. Sehigga diakhir pelatihan para peserta sudah memiliki bahan untuk dituangkan dalam penyusunan renstra rumah sakit.
Reporter: Husniawan Prasetyo (PKMK UGM)