RadarJombang.id – RSUD Jombang terus memberikan pelayanan terbaik. Salah satu keunggulannya cepat tanggap dalam menangani pasien stroke yang datang.
Penanganan tidak hanya ditunjang oleh tenaga yang profesional dan terlatih, tapi juga dengan alat-alat canggih dan modern.
”Kami mempersiapkan ini untuk mengoptimalkan pelayanan, dengan menunjang alat-alat yang canggih dan modern,” kata Direktur RSUD Jombang Dr dr Ma’murotus Sa’diyah Mkes.
Untuk memberikan pelayanan kepada pasien stroke, RSUD Jombang didukung dengan empat dokter spesialis syaraf yang telah berpengalaman dan berkompeten.
Masing-masing yakni dr Intan Nurswida, SpN, dr Sigit Hari Nursjamsu, SpN, SH, FINA, dr Nella Lusti W, SpN, dan dr Aditya Kusumo Riswanto, SpN.
Melalui dr Intan Nurswida, SpN, menjelaskan, ada empat pengembangan stroke di RSUD Jombang.
Yaitu pelayanan stroke akut, dengan pemberian R-TPA, yang merupakan obat yang diberikan kepada pasien yang terkena serangan kurang dari 4,5 jam.
Penanganan juga dilakukan di unit stroke/HCU dan pemeriksaan dilakukan dengan CT Scan 128 Slice.
”Masyarakat harus membawa pasien Stroke ke rumah sakit sesegera mungkin, jangan tunggu nanti-nanti,” kata dr Intan.
Keluarga harus cepat tanggap ketika ada anggotanya yang terkena stroke.
Dengan gejala BEFAST, yaitu Balance (gangguan keseimbangan), Eye (mata kabur atau miring), Face (wajah tidak simetris atau penceng), Arm (lengan tangan yang tidak bisa diangkat), Speech (bicaranya pelo/tidak jelas), Time (sesegera mungkin dibawa ke rumah sakit.
Pasien stroke akan dirawat selama kurang lebih lima hari ketika terjadi penyumbatan, dan satu minggu sampai 10 hari jika terjadi perdarahan.
”Kami melakukan pemeriksaan menggunakan CT Scan 128 slice,” jelasnya.
Setelah pasien pulang, RSUD Jombang juga memiliki pelayanan pasca-stroke, melalui poli syaraf dan polo eksekutif syaraf.
Bedanya, jika di poli syaraf, maka pasien tidak bisa memilih jadwal dan dokter yang memeriksa.
Sementara di poli eksekutif bisa mengatur jadwal dengan dokter spesialis yang diinginkan dengan waktu yang tidak ditentukan.
Juga ada poli rehabilitasi medis pasien akan dirangsang alat dengan perawat khusus yang telah dilatih fisioterapi, dan dokter spesialis rehabilitasi medis.
RSUD Jombang juga memiliki pelayanan TMS (Non BPJS). TMS (Transcranial Magnetic Stimulation) merupakabn peralatan canggih yang berfungsi untuk merangsang jaringan otak.
Beberapa testimoni juga telah diberikan, seperti pasien yang datang dengan onset atau serangan kurang dari 4,5 jam, ditangani dengan baik, dan pasca-stroke menggunakan TMS.
”Setelah tiga kali datang, pulang bisa jalan dengan bantuan tongkat minim,” katanya.
RSUD Jombang juga memiliki klub stroke sebagai bagian dari pelayanan pasca-stroke, dalam grup itu, sesama pasien bisa saling sharing.
Dan bakal diundang setahun sekali ke RSUD Jombang ketika peringatan hari stroke sedunia.
”Dalam peringatan hari stroke sedunia itu, kami berikan penyuluhan, dilatih senam stroke, dan lain sebagainya, hingga ada pembagian doorprize,” jelasnya.
RSUD Jombang juga memiliki pelayanan komplikasi stroke, di mana pasien bisa melakukan pemeriksaan EEG (rekam otak, dan pemeriksaan laboratorium setiap enam bulan sekali.
Saat ini, RSUD Jombang juga mempersiapkan pengembangan neurointervensi (cateterisasi otak).
Jika tindakan cateterisasi biasanya dilakukan pada jantung, saat ini juga bisa dilakukan pada otak untuk penderita stroke.
Tujuannya untuk memecah penyumbatan dan mengurai pembulu darah yang bermasalah, agar darah kembali mengalir di jalan yang benar.
”Saat ini tenaga masih disiapkan, pelatihan dilakukan di RS PON (pusat otak nasional) Jakarta. Jadi sertifikasinya tidak sembarangan. Perawat yang ditugaskan juga perawat yang sudah terpilih dan terlatih,” pungkasnya. (wen/naz/riz)
Sumber: radarjombang.jawapos.com