Reportase
Workshop 30 Tahun MMR FK-KMK UGM
Penghitungan Unit Cost Berbasis INA CBG’s
Bali, 5 Juli 2024
Workshop ini dilaksanakan dalam rangka 30 tahun MMR FK-KMK UGM yang dilaksanakan pada 5 Juli 2024 di Harris Sunset Road, Bali. Kegiatan diikuti oleh 37 peserta yang berasal dari rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta dengan latar belakang bidang ekonomi dan medis. Pengantar workshop ini disampaikan oleh Ni Luh Putu Eka Andayani, SKM., M.Kes. mewakili dari MMR, IKA MMR, dan PKMK FK-KMK UGM. Ni Luh Putu Eka Andayani, SKM, M.Kes menyambut peserta workshop dengan menyampaikan terima kasih serta menekankan bahwa pada era JKN saat ini jargon kendali mutu kendali biaya semakin kuat digaungkan. Sehingga pelayanan dapat diberikan dengan bermutu namun dengan biaya yang efisien. Selanjutnya dr. Kuntjoro Purjanto, M.Kes. membuka workshop menyampaikan bahwa kesuksesan itu bukanlah suatu kebetulan, namun kesuksesan adalah kerja keras. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dari para peserta untuk terus belajar untuk kemajuan rumah sakit masing-masing. Penghitungan unit yang merupakan bagian dari proses bisnis yang dapat membantu pencapaian efektif dan efisien tentu saja dapat melaksanakan strategi-strategi rumah sakit.
Pada sesi pertama peserta mendapatkan materi dari Yos Hendra, SE., MM., Ak.,CA., M.Ec.Dev. tentang pentingnya rumah sakit mampu mengelola informasi unit cost, akuntansi manajemen dan unit cost rumah sakit. Yos menyampaikan bahwa saat ini kepesertaan JKN sudah lebih sudah lebih 96% penduduk indonesia. Pangsa pasar rumah sakit sebagian besar adalah pasien JKN, hal tersebut dapat menjadi “boomerang” bagi rumah sakit apabila tidak dapat melihat informasi biaya yang diberikan pada pasien JKN. Pada layanan pasien JKN tarif yang dikenakan adalah berdasarkan tarif INA CBG’s yang merupakan target price sehingga rumah sakit tidak dapat melakukan intervensi atas tarif yang telah ditetapkan. Namun rumah sakit dapat melakukan efisiensi atas layanan yang diberikan berdasarkan informasi biaya dan pengambilan keputusan dapat dijalankan. Informasi biaya layanan rumah sakit diperoleh dengan cara melakukan penghitungan biaya seluruh layanan rumah sakit dengan melibatkan berbagai pihak di rumah sakit. Pada sesi ini, Yos juga menyampaikan pemahaman akuntansi biaya yang mudah diterima oleh peserta dengan berbagai latar belakang pendidikan.
Pada sesi kedua, materi simulasi collecting dan analisis unit cost disampaikan oleh Husniawan Prasetyo SE. Simulasi menggunakan aplikasi Microsoft Excel dan disampaikan kepada peserta sehingga peserta dapat mengikuti dengan baik. Penjelasan simulasi diawali dengan pengumpulan data yang dilakukan sesuai kebutuhan penghitungan unit cost, yang terdiri dari biaya langsung dan juga biaya tidak langsung. Pada aplikasi Microsoft Excel sudah difasilitasi untuk dapat diterapkan pada rumah sakit masing-masing. Pada sesi ini disampaikan proses analisis setelah dilakukan pengumpulan data sampai keluar hasil biaya satuan tindakan medis/ akomodasi rawat inap/ pemeriksaan penunjang.
Pada sesi selanjutnya, simulasi penghitungan costing berdasarkan INA-CBG’s disampaikan oleh Barkah Wahyu P., SE., Ak., CA. Barkah menyampaikan bahwa langkah selanjutnya setelah penghitungan unit cost dihasilkan, maka informasi unit cost tersebut dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh manajemen rumah sakit. Disimulasikan bahwa hasil unit cost digunakan untuk membandingkan tarif INA CBG’s dengan hasil role up unit cost yang telah disusun. Rumah sakit dapat mengambil langkah dan melakukan evaluasi terhadap biaya layanan pada pasien JKN.
Pada akhir workshop, ditutup oleh Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes., MAS yang menyampaikan bahwa yang harus dilakukan rumah sakit saat ini adalah me-manage keuangan. Hal yang terjadi rumah sakit tidak menghitung biaya layanan namun dapat menentukan tarif layanannya. Unit cost menjadi yang paling fundamental dalam layanan rumah sakit tanpa memandang rumah sakit swasta maupun pemerintah. Apabila informasi biaya layanan tidak diketahui maka pertumbuhan rumah sakit akan sangat lambat.
Reporter: Husniawan Prasetyo, SE (Divisi Manajemen RS, PKMK UGM)