Sudah ada dua rumah sakit (RS) yang memiliki fasilitas khusus untuk penanganan Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome atau HIV/AIDS di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Sampai saat ini sudah ada belasan pasien yang dirawat di kedua fasilitas itu, baik rawat jalan maupun inap, mereka tidak hanya dari dalam Kota Sukabumi saja, tetapi juga dari luar.
“Yakni RS Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH dan RS Assyifa Kota Sukabumi,” kata Kepala Seksi Surveillance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Wahyu Handriana.
Kedua RS ini memiliki fasiltas canggih yang didukung peralatan serta obat yang mampu memperlambat perkembangan HIV agar tidak cepat mencapai AIDS. Fasilitas itu juga dilengkapi layanan konseling. “Walauapun penyakit ini belum ada obatnya, tetapi dengan adanya fasilitas tersebut minimalnya perkembangan virus bisa ditahan agar daya tahan tubuhnya tetap stabil,” tambahnya.
Untuk langkah deteksi, layanan Voluntary Counseling Testing (VCT) atau konseling tes HIV, seluruh puskesmas Kota Sukabumi sudah bisa melakukannya. “Sampai November ini jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 605 orang, 493 dari Kota Sukabumi dan sisanya dari luar. Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah ini bertambah 77 orang. Mayoritas penderita, mantan dan pecandu narkoba suntik,” kata Wahyu.
Selain layanan itu, RSUD R Syamsudin SH pun memiliki fasilitas terapi metadon untuk para pecandu narkoba yang hingga kini telah menangani 17 pasien pecandu.
Sumber: pdpersi.co.id
[…] Sudah ada dua rumah sakit (RS) yang memiliki fasilitas khusus untuk penanganan Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome atau HIV/AIDS di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Selengkapnya […]