Pembagian Kartu Jakarta Sehat terus dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Kali ini, Jokowi, sapaan akrabnya membagikan Kartu Jakarta Sehat bagi 494 warga di Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (12/11). Pada kesempatan itu, Jokowi berpesan kepada para petugas rumah sakit maupun puskesmas agar melayani warga dengan baik dan penuh senyuman. Jika tidak memberikan pelayan yang ramah dan baik, dirinya tidak akan segan mencopot para petugas tersebut.
“Kalau warga sakit bawa kartu ini ke puskesmas. Kalau sakitnya parah akan dirujuk ke rumah sakit. Tunjukkan kartu ini, kalau tidak dilayani dengan baik, sampaikan saja lapor saja ke gubernur,” ujar Jokowi, usai membagikan Kartu Jakarta Sehat di Jl Kampung Kali Tirem, RT 01/06, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (12/11).
Dikatakan Jokowi, pihaknya akan memilih untuk menempatkan petugas dokter maupun suster yang baik, tidak galak dan ramah untuk ditempatkan di puskesmas maupun rumah sakit. Bila nantinya warga menemukan adanya pelayanan yang kurang baik, ia berharap warga mau melaporkan kepada dirinya. Sebab, dengan Kartu Jakarta Sehat pada prinsipnya warga tetap membayar. Hanya saja pembayarannya dibebankan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
“Nanti kita pilih dokternya, kalau di puskesmas dokternya yang baik-baik, murah senyum, dan tidak galak. Di rumah sakit juga begitu. Kalau yang judes nanti dicopot. Jadi nanti bisa disampaikan kalau ini bayar dan tidak gratis. Rumah sakit swasta pun kita bayar, siapa yang bilang gratis. Yang bayar Pemprov DKI Jakarta buka warga. Jadi ini yang perlu dijelaskan,” katanya.
Adapun alasan membagikan Kartu Jakarta Sehat dari rumah ke rumah warga ini, kata Jokowi, untuk menunjukkan kepada jajarannya bahwa melayani warga harus seperti itu. “Masyarakat bisa menggunakan kartu ini di puskesmas maupun rumah sakit. Kemudian didaftar, dan digesek hingga nanti keluar catatan. Catatan ini menyangkut dua hal, rekam medik warga yang sakit dan prosedur keuangan yang langsung terekam dalam kartu ini. Artinya, secara manajemen keuangan dan manajemen kontrolnya mudah karena semuanya masuk dalam sistem kartu ini. Biaya di rumah sakit dan puskesmas ini tidak ada batasnya,” katanya.
Ditambahkannya Jokowi, ke depan diperkirakan separuh dari penduduk di DKI Jakarta atau sekitar 4 juta lebih warga sudah memiliki Kartu Jakarta Sehat. Saat ini, pihaknya masih membagikan Kartu Jakarta Sehat ini secara bertahap. “Kalau yang sudah jadi langsung diberikan. Bagi warga yang mampu tetap diberikan, tapi tetap di kelas tiga,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati menambahkan, Kartu Jakarta Sehat ini sudah bisa digunakan di semua puskesmas. Apabila ada warga yang sakit dan tidak bisa diatasi di puskesmas, maka bisa dirujuk di 88 rumah sakit di Jakarta. “Rumah sakit yang dekat dengan Kelurahan Marunda adalah RSUD Koja. Penggunaan ambulans juga gratis. Bagi yang belum mendapatkan kartu ini, silahkan kalau berobat sekalian mendaftar, nanti kita akan cetakkan kartu yang sama dan penggunaannya sama,” ungkap Dien.
Sementara itu, Sarim (42) warga RT 01/06 Marunda, menyambut baik adanya pembagian Kartu Jakarta Sehat yang diberikan langsung Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Sebab, selama ini Sarim beserta keluarganya harus merogoh kocek sebesar Rp 40-50 ribu jika harus berobat ke klinik. “Sangat terbantu pak, karena sekarang berobat sudah gratis. Sebelumnya kalau berobat seperti di klinik harus membayar Rp 40-50 ribu,” tandasnya.
Sumber: beritajakarta.com
[…] Pembagian Kartu Jakarta Sehat terus dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Kali ini, Jokowi, sapaan akrabnya membagikan Kartu Jakarta Sehat bagi 494 warga di Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Selengkapnya […]