Reportase
Sosialisasi dan Penguatan RMC Melalui Business Model Canvas (BMC)
Ambon, 21-22 Juni 2023
dok: PKMK FK-KMK UGM
Pertemuan sosialisasi pembentukan unit pemeliharaan alat kesehatan/Regional Maintenance Center (RMC) dilaksanakan di Kota Ambon. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, 21-22 Juni 2023. Metode kegiatan dilaksanakan secara hybrid ini diikuti oleh peserta luring yang berasal dari 12 dinas kesehatan provinsi/kab/kota di wilayah Maluku dan Maluku Utara. Undangan luring ditujukan bagi dinas kesehatan lain di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Maluku Utara, Jawa Tengah, DIY dan se-Kalimantan.
Pada Rabu 21 Juni malam, dilaksanakan pertemuan ramah tama dengan agenda pengisian kuesioner Self Assessment Potensi Regional Maintenance Center (RMC). Dari 12 dinas kesehatan yang hadir dalam pertemuan semua dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota mengisi kuesioner, terdapat lima instansi (Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Kota Ambon, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara dan Kota Ternate) tidak mengetahui bahwa di daerahnya memiliki RMC. Hal ini dikarenakan pergantian pejabat dan tidak adanya pelimpahan tugas.
Tujuan pengisian kuesioner ingin melihat sejauh mana dinas kesehatan membutuhkan RMC, sejauh mana siap dengan sumber daya yang diperlukan. Sehingga hasil kuesioner self assessment bisa membuat RTL dimana salah satu bahan Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk menyusun perencanaan dan juga sampai ke anggaran, bagaimana Kemenkes men-support daerah dalam upaya pemeliharaan alat kesehatan
Hoesen Pasaribu, ST, menyatakan Maluku dan sekitarnya bukan merupakan pendapatan tinggi daerah yang bagus, kalau tidak didukung kekuatan dan kemampuan untuk menghitung, untuk mempertahankan usia teknis bukan berpikir pengadaan terus sehingga anggaran semua pendapatan asli daerah (PAD), dana alokasi umum (DAU) masuk dalam pembelian alkes akhirnya tukin dan remunerasi akan menurun.
Ahmad Ingratubun dari Dinkes Kabupaten Maluku Tenggara Kabid Yankes mengatakan tahun 2022 sudah tiga kali ikut pelatihan soal RMC. Tahun 2022 sudah menyampaikan SK tentang tim penyelenggara RMC di Kabupaten sudah disampaikan ke Kementerian Kesehatan. Awal tahun 2023 ke Kemenkes (Dirjen Yankes) untuk menyampaikan proposal tentang pembentukan RMC. Sampai saat ini, belum ada penjelasan detail.
Reportase:
Indra Komala RN
Sesi Kedua
Pada sesi kedua hari yang sama diisi oleh Ir. Andy Sambiono, M.Kes (APTEMI) dan Yuyun Widaningsih, S.Kp., MKM sesi kedua dipandu oleh Ir. Rakhmat Nugroho. Setelah pemaparan materi dilanjut dengan latihan BMC pada RMC.
Perjanjian Kerja Sama Dinas Kesehatan dan PT Elektromedis (Praktek Kerja Lapangan)
dok: PKMK FK-KMK UGM
Ir. Andy Sambiono, M.Kes (APTEMI)
Menjadi pertanyaan besar pemeliharaan dan beli baru lebih efisien mana? kesepakatan bersama tidak beli baru, namun harus melihat alat sudah berapa tahun. Peralatan menjadi skala menjadi prioritas pelayanan ada 2 hal yang pertama jika ada anggaran tersedia, SDM tersedia terbentuklah Regional Maintenance Center (RMC) segera di-SK-kan. Kedua alat dibeli, terpelihara, ada perbaikan, ada kalibrasi ini bisa dikatakan sebagai RMC. Dinas kesehatan bisa memberikan instruksi kepada puskesmas terkait RMC.
Pendidikan ATEM yang daftar banyak, yang diterima hanya 40 orang karena mementingkan kualitas mahasiswa. Berdiri pada 1967 berubah menjadi akademi, pada 2002 masuk dalam Poltekkes sampai sekarang. “Kami tetap men-support RMC dari sisi SDM sehingga RMC bisa berjalan dengan baik, program ini sangat luar biasa”, ujar Andy.
Pengembangan RMC melalui Penguatan SDM: Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan (PADINAKES)
dok: PKMK FK-KMK UGM
Yuyun Widaningsih, S.Kp., MKM
Berkenaan dengan tenaga elektromedis berdasarkan kebutuhan ABK sebanyak 2546 orang terdiri dari tenaga ahli pratama dan tenaga terampil. Fokus pada Provinsi Maluku membutuhkan sekitar 58 dan Maluku Utara sebanyak 31 orang. Berdasarkan pemetaan kebutuhan di Maluku dan Maluku Utara sekitar 91 orang. Masih cukup banyak sekali tenaga berdasarkan analisis beban kerja (ABK), puskesmas membutuhkan 14,7% kebutuhan. Terdapat dua perguruan tinggi negeri ATEM yang pertama Poltekkes Jakarta dua dan Poltekkes Surabaya, pada 2022, dari empat prodi elektromedik telah meluluskan 160 orang (yang beasiswa Kemenkes di Poltekkes Kemenkes). Program pemberian bantuan bagi putra putri Indonesia tenaga kesehatan langsung mendayagunakan setelah pendidikan D3 dan D4, dan Kemenkes mendidik saat dua untuk mahasiswa tingkat akhir masa pendidikan setelah lulus wajib mengabdi.
Business Model Canvas (BMC) sebagai Alat Penguatan dan Pengembangan Regional Maintenance Center (RMC)
dok: PKMK FK-KMK UGM
Rizky Pelawi, SE., MBA
Organisasi nirlaba perlu mengetahui bagaimana caranya memenuhi kebutuhan pelanggan, menyelesaikan masalah customer dalam hal ini puskesmas. Oleh karena itu, yang paling tepat digunakan adalah BMC, karena bermain di analisis mikro. Hal yang bisa dilakukan dan bagaimana, itu yang menjadi topik utama BMC. Jika bisa memenuhi kebutuhan pelanggan, maka pelanggan akan loyal sehingga perusahaan akan survive. Dinamakan BMC karena dikembangkan dengan kanvas yang tujuannya untuk menggambarkan model bisnis, yang merangkum secara keseluruhan bagaimana model bisnis berjalan. Hubungan pelanggan diantaranya membangun dan mempertahankan pelanggan, bagaimana caranya agar puskesmas loyal terhadap RMC, bagaimana membangun hubungan yang berkelanjutan dan timbul rasa membutuhkan. Setelah dipaparkan materi, peserta mengerjakan penugasan bisnis model canvas diterapkan ke RMC (unit fungsional). Kegiatan ini dikerjakan dalam tim, sesuai kelompoknya masing-masing.
Reportase:
Indra Komala RN