SULTENG,CS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) terus berbenah demi optimalisasi pelayanan. Hal itu dilakukan bersamaan dengan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) para medis dan pegawainya.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Undata, drg Herry Mulyadi menjelaskan sebagai RS rujukan di Sulteng, pihaknya kini tengah berupaya melengkapi fasilitas, sarana dan prasarana penunjang pelayanan medis. Agar nantinya bisa lebih efisien dalam menangani pasien rujukan.
Dia mengungkapkan tahun 2023 ini RSUD Undata telah melengkapi kebutuhan itu. Mulai dari mendirikan secara mandiri Unit Transfusi Darah (UTD) dan produksi oksigen (O2).
“Kita sudah punya UTD sendiri yang baru saja diresmikan pada 20 Januari 2023,”ungkap drg Herry, Selasa 7 Februari 2023.
Kemudian RSUD Undata juga sudah melakukan produksi oksigen secara mandiri. Produksi oksigen ini menurutnya memang sudah lama ia targetkan karena mengingat saat pandemi Covid 19, penyediaan oksigen ini menjadi satu hal yang cukup memberatkan.
“Ini memang sudah lama menjadi target saya. Kini kita punya sendiri dengan kapasitas produksi 5 tabung oksigen per 30 menit,”jelasnya.
Dengan adanya unit untuk memproduksi oksigen di RS Undata itu, maka kata Herry, pihaknya bisa melakukan efisiensi anggaran yang cukup besar. Karena rata-rata plot anggaran untuk pemenuhan oksigen itu berkisar kurang lebih Rp1,8 Miliar per tahun.
“Kita bisa mengurangi beban itu. Tapi prinsipnya, bagaimana agar kita bisa mengoptimalisasi pelayanan dan meringankan pasien,”ujarnya.
Terkait peningkatan kapasitas SDM aparatur, pihaknya lanjut Herry baru saja mengikutkan seluruh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) di RSUD Undata dalam pelatihan administrasi keuangan bersama Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP) Sulteng.
Pelatihan itu bertujuan meningkatkan kapasitas para PPTK dalam hal berkaitan adminstrasi pengelolaan keuangan. Sehingga nantinya, dalam setiap melaksanakan pekerjaan dapat dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.
“Tujuannya agar kita tetap taat dalam bekerja dan menjaga kehati-hatian. Termasuk saya jika melanggar harus diingatkan. Pelatihan bersama BPKP itu adalah kebijakan saya untuk mengundang eksternal berkompeten agar keraguan kita terhadap hal-hal beresiko bisa kita ketahui bersama,”paparnya.
Begitu pula dengan para tenaga medis. Saat ini lanjutnya Herry, RSUD Undata telah resmi membuka pelayanan pasien jantung meski baru sebatas pada pemasangan cincin (ring).
Terhadap poli jantung ini, kedepan RSUD berencana meningkatkan pelayanan bedah jantung yang ditargetkan tahun 2024-2025. Sebagai persiapan untuk itu, pihaknya kini tengah menyekolahkan sebanyak 7 tenaga dokter ahli.
“Utamanya dokter bedah jantung dan dokter yang berkaitan dengan operasi jantung,”demikian Herry (TIM).
Sumber: channelsulawesi.id