Depok (ANTARA) – Rumah Sakit Umum Daerah Anugerah Sehat Afiat atau yang lebih dikenal masyarakat setempat dengan sebutan RSUD ASA memang terbilang baru beroperasi sebagai salah satu fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Depok,Jawa Barat.
Tapi hal tersebut tidak membuat peserta JKN memandang sebelah mata pelayanan di faskes tersebut. Terbukti dengan jumlah pasien yang mengakses layanan di faskes tersebut.
“Pasien rawat jalan di sini sekitar 20 sampai 30 pasien per hari. Hampir 90 perssn dari pasien yang datang kesini adalah peserta dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Namun baik itu peserta JKN maupun umum, kami tetap memberikan pelayanan yang sama, karena pada prinsipnya siapapun yang datang ke faskes kami berhak dilayani sebaik-baiknya,” kata Admission Rawat Inap RSUD ASA, Alidan Matondang dalam keterangannya, Selasa.
Alidan menambahkan bahwa walau RSUD ASA ini ibarat bayi baru lahir, namun dari sisi ketersediaan sarana dan prasarananya, RSUD ASA menyediakan fasilitas lengkap yang dibutuhkan sesuai tipe rumah sakit lainnya yang setara. Selain itu Alidan juga mengaku bahwa secara layanan digital pun RSUD ASA tidak ketinggalan canggih.
“Walaupun belum lama beroperasi, namun RSUD ASA sudah terintegrasi secara online dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) sehingga apabila ada bayi baru lahir, maka keluarga bisa sekaligus langsung mengurus Kartu Keluarga (KK) barunya di rumah sakit tanpa harus ke Dukcapil lagi. Hal ini juga merupakan salah satu upaya kami untuk memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh pasien yang datang ke RSUD ASA,” tambah Alidan.
Alidan mengaku setiap faskes yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sudah pasti melalui tahap-tahap yang ketat dan teliti. Sebagai mitra maka kedua belah pihak harus menjalani perjanjian sesuai dengan ketentuan yang sudah disepakati, dengan berpedoman pada hal itu maka RSUD ASA terus memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada awal kerja sama dengan BPJS Kesehatan pun, RSUD ASA tanpa ragu menyepakati komitmen untuk memberikan pelayanan seoptimal mungkin kepada pasien JKN.
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tentu faskes lainnya juga memegang teguh komitmen ini selama beroperasional. Saya pribadi tahu betul bagaimana bermanfaatnya Program JKN ini bagi masyarakat. Jadi ketika ada pasien datang dan menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), seringkali kami langsung cek keaktifannya pada Program JKN, apalagi kalau pasiennya tidak tahu apakah ia terdaftar pada program ini atau tidak,” ujar Alidan.
Menurut Alidan, setiap masyarakat harus terdaftar pada Program JKN. Ia pernah menemui pasien terjepit pada kondisi yang kurang menguntungkan, bahkan sempat tidak sadar diri jadi membutuhkan perawatan yang cukup serius. Namun berkat Program JKN pasien tersebut tidak perlu khawatir untuk masalah biaya dan bisa fokus pada kesembuhannya tanpa khawatir memikirkan biaya. Alidan yakin dengan terdaftar aktif sebagai peserta JKN masyarakat akan tertolong hari ini, esok dan seterusnya, karena menurutnya tidak ada yang bisa memprediksi kapan sakit akan datang.
Sumber: antaranews.com