Tidak dibenarkan rumah sakit menolak pasien, hanya karena tidak ada biaya untuk membayar rumah sakit.
Menteri Kesehatan (Menkes), Nafsiah Mboi menyatakan, saat ini sebagian besar warga di 14 provinsi Indonesia, masih bermasalah dengan akses dan layanan kesehatan, terutama di rumah sakit.
Menurutnya, di berbagai daerah juga masih banyak masalah (dalam hal) pelayanan dan fasilitas perawatan pasien.
“Dari 50 kabupaten/kota, perlengkapan lebih banyak di perkotaan. Di daerah banyak yang kekurangan tempat tidur. Kepada pemilik (rumah sakit), investor, dan juga seluruh pihak, saya mohon dalam pengembangan ini, betul-betul membahas dengan Pemda, agar lebih fokus ke akses dan mutu pelayanan kesehatan,” ungkap Nafsiah, saat membuka Kongres Nasional ke-12 Persi (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia), Rabu (7/11), di Jakarta.
Lebih jauh, ia mengatakan diperlukan juga perhatian terhadap tenaga kerja, dikarenakan masih banyaknya kekurangan dokter (baik dokter umum maupun spesialis), perawat, begitu juga bidan, di berbagai kabupaten/kota. Sehubungan dengan itu, Menkes menegaskan bahwa melalui UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang terus didorong pemerintah, upaya pemerataan fasilitas dan pelayanan itu pun terus dilakukan.
“Saya minta tidak ada rumah sakit yang menolak pasien keadaan darurat dalam keadaan apa pun. Saya masih sering dapat 2-3 SMS, di Pegunungan Papua atau di Aceh, pasien ditolak oleh rumah sakit,” kata Nafsiah.
Ia pun menegaskan bahwa tidak dibenarkan rumah sakit menolak pasien, hanya karena tidak ada biaya untuk membayar rumah sakit. “Ini tidak bisa diterima. Selain itu juga, masih ada rumah sakit dengan pelayanan akses dokter spesialis, menulis resep harganya mahal kepada pasien. Please, don’t!” tegasnya.
Menkes pun lantas menyampaikan beberapa permintaan kepada seluruh dokter, perawat, bidan, maupun tenaga ahli medis lain di Indonesia, dalam rangka menunjang kinerja yang lebih baik.
“Kalau pasien dengan Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat), pakailah daftar obat yang telah disetujui. Jangan pasien dibebani. Belum tentu hasilnya lebih baik,” tuturnya.
Kendati demikian, Nafsiah justru mengungkapkan rasa senangnya atas kontribusi Persi yang dinilai telah mengembangkan organisasinya dan kini menyatukan 12 asosiasi dari seluruh Indonesia untuk bekerja bersama-sama. “Persi sebagai mitra pemerintah, perlu memikirkan apa yang bisa kita semua lakukan dalam hal ini,” ujarnya.
Sumber: beritasatu.com
[…] Menteri Kesehatan (Menkes), Nafsiah Mboi menyatakan, saat ini sebagian besar warga di 14 provinsi Indonesia, masih bermasalah dengan akses dan layanan kesehatan, terutama di rumah sakit. Selengkapnya […]