MEDIA CENTER ROHUL – Pengolahan limbah Medis menjadi sebuah keniscayaan yang harus dilakukan sebaik mungkin oleh Rumah Sakit. manajemen pengolahan limbah yang buruk, dapat berdampak terhadap tercemarnya lingkungan.
Menyadari pentingnya memiliki sistem pengolahan limbah yang baik, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Rokan Hulu, melakukan upgrade sistem pengolahan limbah cair dengan menerapkan teknologi terbaru agar pengolahan limbah dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Jika sebelumnya, Pengolahan Limbah Medis cair di Rumah sakit milik Pemkab Rohul itu menggunakan metode bak-bak penampungan atau Extended Aeration, RSUD kini telah menerapkan metode terbaru, yakni Advanced Oxidation Processes (AOP).
Dengan Metode AOP ini, limbah cair baik medis atau nonmedis dikelola dengan baik, Mulai dari cairan keruh hingga menjadi air mengalir yang bersih dan aman bagi manusia.
Direktur RSUD Rohul dr. Zuldi Afki. Sp.P menjelaskan, pengolahan limbah medis cair metode AOP sangat dianjurkan, karena metode tersebut, dinilai lebih efektif dan efesien dibandingkan metode pengolahan limbah Extended Aeration.
Pengolahan Limbah cair metode AOP, Lanjut Zuldi, mengkombinasikan Ultraviolet, Ozon dan Filtrasi Karbon untuk membersihkan air limbah yang mengandung zat kimia berbahaya termasuk mikroorganisme.
metode ini juga efektif membersihkan kandungan polutan organik dan Anorganik dalam air secara Simultan, sehingga, baku mutu air yang dihasilkan lebih jernih, bersih dan aman dari zat-zat berbahaya.
“Metode AOP merupakan tekhnologi Mutakhir pengelolaan limbah cair rumah sakit. metode ini membersihkan lebih banyak komponen zat berbahaya dalam air bukan hanya mikro organisme tapi juga polutan dari bahan an organik. makanya, metode ini sangat dianjurkan, kalau dulu metode ekstended aeration memakai bak-bak penampungan, tidak begitu efektif karena kompenen limbah cair yang dibersihkan terbatas” ujar Direktur RSUD Rohul, dr. Zuldi Afki Sp.P, Selasa, (3/8/2022).
Cara kerja metode AOP juga sangat efisien. Seluruh limbah cair di RSUD dialirkan ke sebuah Tangki Penampungan bawah tanah yang telah di beton sehingga terjamin tidak akan bocor. Bak Penampungan tersebut, terhubung dengan pipa ke mesin instalasi AOP yang dijalankan dengan sistem komputerisasi.
Di Mesin instalasi AOP ini, air limbah diolah dengan memanfaatkan Hydroxyl Radical yang dihasilkan dari reaksi antara kombinasi Ozon, ultra Violet dan Karbon Aktif untuk membantu proses absorpsi Mikro Polutan.
“Berdasarkan hasil pengujian pengolahan limbah cair Kombinasi AOP dan filtrasi dapat
menurunkan kandungan COD hingga 94, 51 Persen” Ujar Zuldi.
Tidak hanya itu, untuk memastikan tidak adanya kesalahan, air limbah hasil pengolahan dilakukan pemeriksaan setiap semester di laboratorium kesehatan lingkungan.
Pengolahan Limbah Ramah Lingkungan juga diterapkan pada pengelolaan Limbah Medis Padat. Saat ini, RSUD Rohul tidak lagi mengoperasikan Alat Inselenator (Penghancur Limbah Padat) karena dianggap menimbulkan polusi udara. Apalagi, RSUD Rohul kini telah dikelilingi Permukiman penduduk.
Pengelolaan Limbah Padat RSUD Rohul, kini mengandalkan jasa Transporter terpercaya yang terhubung langsung dengan Tempat Pemusnahan Limbah Padat B3 di Cikande, Banten.
“Sebelum diangkut Transporter, Limbah padat medis dilakukan Pemilahan antara Limbah Padat Non Infeksius dan Limbah Padat Infeksius serta B3. Khusus limbah padat B3 dan Infeksius, di tempat kan di tempat penampungan khusus, sehingga tidak tercampur dengan limbah padat non Infeksius. Sebelum diangkut Transporter, Limbah Padat Infeksius Padat dan B3 ini, terlebih dahulu dilakukan Disonfeksi secara berkala” Jelasnya. (MCDiskominforohul/JK)
Sumber: rokanhulukab.go.id