Webinar Peluncuran Indonesia Health Services (IHS)
“Reportase Peran Persi dalam turut Serta Mendorong Kesiapan RS di Indonesia terkait Integrasi Data ke Platform Indonesia Health Services Satu Sehat Kemenkes RI”
Selasa, 26 Juli 2022
Webinar ini dilaksanakan oleh Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai Platform Satu Sehat dalam rangka peluncuran Indonesia Health Services (IHS) di Indonesia. Webinar ini dibuka oleh pengantar dari Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU. selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Salah satu narasumber yang hadir dalam webinar tersebut adalah dr. R. Koesmedi Priharto, Sp.OT.FICS,FAPOA, M.Kes.
Peran Persi dalam turut Serta Mendorong Kesiapan RS di Indonesia terkait Integrasi Data ke Platform Indonesia Health Services
R. Koesmedi Priharto, Sp.OT.FICS,FAPOA, M.Kes
Koesmedi menyampaikan bahwa dari kurang lebih 3.500 RS di Indonesia saat ini ada 31 rumah sakit yang akan dan telah turut serta dalam Beta Testing IHS di seluruh Indonesia. Menurut survei PERSI (dengan sampel kurang lebih 500 rumah sakit), dari sekian aplikasi atau inovasi digital di rumah sakit, paling banyak yaitu aplikasi mengenai billing system, selain itu ada juga aplikasi mengenai SIM RS, Telemedicine, Pendaftaran Daring, maupun yang lain. Data/fitur elektronik yang tersedia di SIMRS/RME antara lain ada barcode pengobatan, alert reaksi antar obat, factor resiko, clinical pathway, data analitik, dsb. Digitalisasi di rumah sakit memang sudah berkembang dengan baik, namun diperlukan dukungan nyata seluruh pemangku kepentingan untuk peningkatan fasilitas dan kemampuan IT di rumah sakit, terutama kaitannya dengan kebijakan atau regulasi terkait digitalisasi kesehatan di rumah sakit. Maka dari itu PERSI sangat mendukung kaitannya dengan integrasi satu data rekam medis pasien dengan Peluncuran Satu Sehat ini.
Ada beberpa hal yang perlu diperhatikan baik oleh RS maupun Kemenkes, antara lain SDM RS yang berpotensi terlibat dalam transformasi digital perlu di seragamkan dan dilatih. Misalkan seorang professor atau dokter spesialis, blm tentu mereka mengerti akan IT. Begitu juga dengan tenaga IT di rumah sakit, belum tentu semuanya paham akan layanan yang ada di RS, maka dari itu perlu adanya sinkronisasi dan integrasi yang baik. Selain itu, kaitannya dengan server, perlu diperhatikan agar saat pelayanan yang ramai, server tidak mengganggu pelayanan karena kecepatannya tetap stabil. Hal ini perlu dukungan dari pemerintah dalam hal ini DTO Kemenkes RI. Dalam hal pengembangan SDM bidang IT RS, PERSI berencana untuk melakukan 1) Awareness dengan menerbitkan platform eLearning PERSI, Webinar, dan Pelatihan, 2) Mentoring dan 3) PDP/LSP PERSI.
PERSI mengusulkan perlunya pemetaan situasi digital di rumah sakit dengan terinci, yaitu 1) melihat kemampuan RS baik dari sisi insfrastruktur teknologi, tata kelola manajerial dan aspek klinis yang bervariasi, 2) kemampuan RS untuk bertransformasi digital juga beragam, tergantung kepada leadership, visi dan misi RS maupun pimpinannya, 3) Perubahan perilaku konsumen dan SDM rumah sakit yang semakin digital, 4) Tantangan dan peluang kerjasama dengan pelaku teknologi, 5) Sistem JKN dan upaya peningkatan mutu berbasis digital.
PERSI juga sudah menerbitkan buku putih kaitannya dengan rekomendasi kepada Kementerian Kesehatan dan Manajemen Rumah Sakit kaitannya dengan digitalisasi kesehatan.
Untuk mengakses webinar tersebut dapat diakses pada link berikut https://www.youtube.com/watch?v=2drw74WrXRA
Reporter: Fajrul FF