KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Klaim biaya perawatan pasien Covid-19 tahun lalu menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo. Namun, rumah sakit pelat merah milik Pemkot Mojokerto ini harus menggenjot pelayanan pasien reguler karena jumlah pasien di ruang isolasi yang menurun signifikan.
Pada 2021, RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo mendulang pendapatan asli daerah (PAD) Kota Mojokerto sekitar Rp 181 miliar. Dari jumlah tersebut, separonya didapat dari pelayanan pasien Covid-19. Tetapi, capaian dari klaim pelayanan pasien di ruang isolasi itu tahun ini sepertinya sulit dikejar seiring melandainya kasus aktif di Kota Mojokerto.
”Dulu pendapatannya banyak karena nilai klaimnya (pasien Covid-19) lumayan tinggi. Tapi sekarang sudah menurun,” terang Wadir Umum dan Keuangan RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Rina Purwanti, kemarin.
Rina menyatakan masih merinci penurunan pendapatan dari klaim pembiayaan perawatan pasien Covid-19. Namun, dari sisi jumlah pasien yang dirawat, diperkirakan selisihnya akan terpaut jauh dari biaya klaim di 2021.
Berdasarkan bed occupancy rate (BOR) Januari-Juni, tingkat keterisian di ruang isolasi rata-rata berkutat pada kisaran 10-15 persen. Dibanding periode yang sama tahun lalu, BOR di rumah sakit rujukan Covid-19 ini hampir berada selalu di atas 50 persen. ”Yang menurun signifikan di dua bulan terakhir ini,” tandasnya.
Bahkan, pada Juni ini, keterisian ruang isolasi Covid-19 di ruang isolasi hanya berkisar 1-2 pasien saja. ”Jadi, pengaruh ke pendapatan. Kalau sekarang sudah cenderung kembali seperti ke pendapatan di 2019 sebelum pandemi,” tandasnya.
Dengan menurunnya klaim biaya perawatan pasien Covid-19, rumah sakit pelat merah ini kini kembali mengoptimalkan pelayanan kesehatan pasien reguler. Salah satunya dengan mengepras kapasitas di ruang isolasi. Dari sebelumnya 46 ranjang, RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo kini hanya menyediakan 17 bed untuk pasien Covid-19.
Ranjang tersebut dialihfungsikan untuk melayani rawat inap pasien reguler. ”Karena Covid-19 sudah jauh berkurang. Saat ini pasien reguler yang mendominasi,” tandas Rina. (ram/ron)
Sumber: jawapos.com