JAMBI – Mesin oksigen di RSUD Raden Mattaher dikabarkan sudah beberapa bulan tidak beroperasi. Akibatnya, suplai dan stok oksigen di RS pelat merah itu terancam.
“Iyo, Bang. Dak beroperasi lagi karena harus dilakukan perawatan,” ujar seorang sumber di RSUD Raden Mattaher.
Mesin penyuplai oksigen itu diadakan bekerja sama dengan pihak ketiga. Sumber menyebutkan, maintenance tidak bisa dilakukan karena rekanan belum dibayar.
“Sudah enam bulan rekanan ini dak dibayar. Kalau dak dibayar macam mano mereka bisa melakukan perawatan,” ujarnya.
Tak hanya rekanan pengadaan oksigen, rekanan pengadaan sumber daya manusia, seperti cleaning service dan satpam juga belum dibayar.
“Kami lah duo bulan, Bang, dak gajian,” ujar salah seorang perempuan pekerja cleaning service.
Tidak dibayarnya para rekanan ini sangat disayangkan sejumlah pihak. Apalagi sampai mengorbankan fasilitas penting seperti oksigen dan pekerja yang umumnya dari kalangan bawah.
“Banyak pekerjo cleaning service tu ibu-ibu dan jando yang sangat memerlukan uang untuk memenuhi kebutuhan harian,” ujar sumber.
Sebelum dicopot dan diganti, dr Irawan selaku Plt Direktur RSUD mengatakan pembayaran sedang diproses. Namun hingga berita ini ditulis masih belum ada pencairan.
Kabag Umum dan Humas RSUD Raden Mattaher Zofran mengakui adanya kendala pada mesin oksigen. Katanya, bukan rusak, hanya perlu maintenance.
“Sudah sepakat dengan penyedia untuk melakukan pemeliharaan dan membayar sebagian utangnya,” ujarnya saat dihubungi.
Ditanya soal pembayaran rekanan cleaning service dan satpam, Zofran memgatakan sudah diproses. “Sudah final tinggal cair,” singkatnya.
Sumber: metrojambi.com