Kabar Trenggalek – Salah satu paviliun di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soedomo mangkrak. Sudah 19 tahun, Paviliun Yudistira tak lagi berfungsi untuk ruang rawat inap. Pihak manajemen RS pun mengalihfungsikan delapan ruangan sebagai gudang, Selasa (07/06/2022).
Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek, Sukarodin, menyayangkan tindakan pihak RSUD Dr Soedomo Trenggalek yang sengaja mengalihfungsikan Paviliun Yudistira untuk gudang.
Menurut Sukarodin, paviliun itu dulu sempat menjadi tempat rawat inap favorit bagi penjenguk, karena tempatnya yang dekat dengan pintu masuk.
“Paviliun itu lokasinya strategis. Di situ kan mudah terjangkau oleh pasien. Jadi, kalau dipakai gudangkan sayang,” ungkap Sukarodin.
Paviliun Yudistira terdiri dari 11 ruangan dan dapat menampung sebelas pasien. Menurut Sukarodin, ketika pihak RS mengalihfungsikan paviliun menjadi gudang, maka konsekuensinya menyebabkan potensi pendapatan menjadi nol.
“Penghasilan dari fasilitas kesehatan paviliun menjadi tidak ada,” kata Sukarodin.
Melihat kondisi tersebut, Komisi IV memberikan penekanan ke pihak manajemen RSUD Dr Soedomo agar mengembalikan fungsi Paviliun Yudistira seperti semula, baik pelayanan rawat inap atau jalan.
“Melihat ruangannya, mungkin dikembalikan untuk rawat inap. Tapi kalau bisa untuk rawat jalan, itu sih monggo [silahkan]” ujar Sukarodin.
Akan tetapi, wacana pengembalian fungsi paviliun bukan hal yang mudah. Komisi IV pun menyadari bahwa RSUD Dr Soedomo tidak punya gudang yang memadai. Untuk itu, Sukarodin menyampaikan, pihak RS agar mengalokasikan anggaran untuk pengadaan gudang.
“Memang harus bikin gudang dulu, agar barang-barang yang berada di paviliun bisa dipindahkan. Mengapa, jika paviliun difungsikan kemudian belum punya gudang. Maka, nanti bingung lagi barang-barangnya akan ditaruh dimana,” tegas Sukarodin.
Sumber: kabartrenggalek.com