SINGARAJA, BALIPOST.com – Menyebarnya wabah penyakit hepatitis akut, membuat Buleleng tak berdiam diri. Tidak ingin penyakit yang belum diketahui dengan pasti penyebarannya itu merembet ke Buleleng, pemerintah daerah mulai mempersiapkan diri.
Salah satunya, Buleleng telah menyiapkan ruang isolasi dan terapi. Fasilitas ini dibuka di areal RSUD Buleleng. Wakil Bupati (Wabup) Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, akhir pekan lalu mengatakan, sejauh ini kasus penyebaran penyakit hepatitis akut belum ditemukan menjangkiti warga di Bali Utara. Akan tetapi, hal itu tidak membuat lengah.
Ruang isolasi dan ruang untuk melakukan terapi bagi pasien dibuka di RSUD Buleleng. Penanganannya hampir sama dengan penyakit menular lainnya, namun hepatitis akut ini belum diketahui penyebabnya dan hingga kini masih dalam penelitian. “Kami telah menyiapkan ruang isolasi dan terapi di RSUD Buleleng untuk menangani kasus hepatitis akut ini dan ini untuk mencegah jangan sampai kasus hepatitis akut menyebar di daerah kita,” katanya.
Menurut Wabup, upaya lain juga dilakukan dengan menyiagakan semua jajaran kesehatan. Mulai dari Dinas (Diskes), Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Postu) di setiap kecamatan. Seluruh jajaran Kesehatan itu diinstruksikan melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat hingga ke pelosok desa tentang pencegahan penularan hepatitis akut.
Pencegahan yang dilakukan melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). “Masyarakat harus memahami apa itu hepatitis akut ini. Informasi sementara penularannya melalui makanan. Untuk itu, saya menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan PHBS sebagai upaya mencegah penularan wabah penyakit hepatitis akut ini,” katanya. (Mudiarta/balipost)
Sumber: balipost.com