PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Provinsi Riau, memperingati milad yang ke-46, Selasa (24/5) hari ini. Di usianya yang sudah cukup matang, RSUD Arifin Achmad terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Direktur RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau drg Wan Fajriatul Mamnunah Sp KG mengatakan, pada milad tahun ini tema yang diangkat adalah “Bersinergi Wujudkan RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau yang Mandiri, Bermartabat dan Berdaya Saing”.
Tema tersebut diambil karena saat ini RSUD Arifin Achmad cukup besar cakupannya dalam hal pelayanan. “Pada milad tahun ini, yang akan terus benahi dan tingkatkan yakni pelayanan. Karena memang core bisnis kami adalah pelayanan sehingga kami perlu melakukan perbaikan dengan cara menjalin komunikasi yang baik dengan para pasien,” katanya. Selain itu, pihaknya juga akan bersinergi dengan semua komponen yang ada di RSUD untuk meningkatkan pelayanan. Pasalnya, RSUD Arifin Achmad adalah rumah sakit pendidikan dan rujukan yang terus berusaha meningkatkan pelayanan secara mandiri.
“Memang selama ini RSUD Arifin Achmad masih didukung oleh pemerintah daerah, baik dari sisi penganggaran ataupun support yang lain. Namun harapan kami bisa mandiri,” ujarnya.
Dalam beberapa kesempatan, pihaknya juga terus mengingatkan petugas yang berada pada bagian pelayanan, meskipun dalam kondisi lelah, tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Karena itu, bersempena dengan peringatan milad ini, kami menyematkan pin petugas pelayanan dengan isi Tegur Kami jika Tidak Ramah. Itu juga merupakan upaya kami untuk saling mengingatkan dan meningkatkan mutu pelayanan,” sebutnya.
Dari sisi berdaya saing, posisi RSUD Arifin Achmad berada di Kota Pekanbaru dan juga dekat rumah sakit swasta. Meskipun demikian, pihaknya akan berusaha bersaing secara sehat dengan rumah sakit swasta karena saat ini dari sisi peralatan dan sumber daya manusia (SDM), yang ada di RSUD Arifin Achmad juga tidak kalah saing dengan rumah sakit swasta di Riau, bahkan dari rumah sakit luar negeri.
“Saat ini di RSUD Arifin Achmad sudah bisa melakukan operasi jantung secara mandiri. Pelayanan kanker kita juga terus ditingkatkan, bahkan pasien dari luar Provinsi Riau juga ada yang dirujuk ke RSUD Arifin Achmad,” jelasnya.
Makanya, pada momen milad RSUD Arifin Achmad tahun ini, pihaknya tidak melakukan kegiatan seremonial yang berlebihan. Pihaknya sadar masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan sehingga ke depannya pelayanan RSUD Arifin Achmad bisa terus ditingkatkan. “Kegiatan seremonial hanya potong tumpeng dan memberikan bingkisan kepada pasien, dan juga melaksanakan seminar awam untuk para pasien kanker,” katanya.
Untuk pelayanan kesehatan di bidang jantung, pihaknya saat ini juga akan membangun gedung khusus. Diharapkan dengan adanya gedung khusus tersebut, maka akan ada pelayanan satu pintu khusus untuk jantung. Pasalnya, memang program dari Kementerian Kesehatan ingin mengembangkan beberapa pelayanan. Untuk di Riau, yang dipilih adalah RSUD Arifin Achmad.
“Dengan adanya gedung khusus, pasien dapat menerima layanan maksimal karena tim dokter, perawat, dan peralatan jantung RSUD Arifin Achmad sudah sangat mumpuni,” ujarnya.
Dengan fasilitas dan SDM yang dimiliki di RSUD Arifin Achmad, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak perlu jauh-jauh berobat keluar negeri. Jika memerlukan informasi layanan terkait apa saja yang ada maka bisa langsung datang ke RSUD Arifin Achmad.
“Jadi kepada masyarakat yang memerlukan pelayanan jantung ataupun kanker, bisa langsung datang ke RSUD Arifin Achmad dan akan dilayani secara gratis. Asalkan sudah terdaftar di BPJS. Jikapun ada selisih pembiayaan, kami tidak akan memberatkan pasien,” sebutnya.
Pada momen milad tahun ini, tim dokter RSUD Arifin Achmad berhasil melakukan operasi bayi kembar siam yang menyatu atau menempel pada bagian yang jarang terjadi, yakni di bagian rongga mulut. Namun kembar siam yang satu, tidak berbentuk bayi hidup atau berbentuk bayi tidak sempurna.
Dokter spesialis bedah anak RSUD Arifin Achmad Dr dr Tubagus Odih SpBA (K) MKM FISQua mengatakan, kembar siam pada bayi tersebut adalah conjoined twin tipe heteropagus epigenatus. Keberhasilan operasi tersebut juga sekaligus sebagai hadiah hari jadi ke-46 tahun RSUD Arifin Achmad.
“Secara umum, kembar siam adalah adanya dua janin yang harusnya terpisah dan hidup sendiri-sendiri. Pada kejadian ini terjadi kegagalan pada pembelahan atau pemisahan sehingga menempel satu sama lain. Pada pasien ini menempel di mulut. Kasus seperti ini jarang sekali, bisa 1 berbanding 250 ribu kelahiran bayi kembar siam,” katanya.
Setelah mendapatkan pasien yang merupakan rujukan dari rumah sakit daerah tersebut, tim dokter anak khusus langsung melakukan penstabilan kondisi bayi.
Pasalnya, di awal-awal kehidupan, kondisi bayi sempat menurun karena jalan napas bayi terganggu akibat adanya benjolan yang masuk dalam perut. “Namun Alhamdulillah membaik sehingga kegiatan operasi pemisahan dapat dilakukan. Dan selanjutnya fokus kembali pada pemulihan kondisi bayi,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, dr Odih juga mengimbau kepada masyarakat terutama ibu hamil agar melakukan kontrol secara rutin kandungannya sesuai jadwal. Memang kembar siam kasus yang jarang, namun bisa terjadi pada siapa saja.
“Jika diketahui dari awal, maka persiapan tim akan lebih baik. RSUD Arifin Achmad sebagai rumah sakit rujukan, siap dan mampu melaksanakan operasi kembar siam untuk ke depannya,” sebutnya.
Lebih lanjut dr Odih mengatakan, bahwa saat ini kondisi bayi tersebut usai dioperasi terus membaik. Salah satu parameternya yakni dari berat badan yang sudah naik lebih dari 1,5 kg dan juga luka operasi terpantau bagus.
“Hanya satu kendala saat ini yakni menghisapnya belum maksimal sehingga selang untuk minumnya masih kami pertahankan. Untuk membantu itu kami berkoordinasi dengan dokter anak dan rehab medik agar dilatih cara menghisapnya,” ujarnya.
Untuk penanganan bayi tersebut, tim yang terlibat yakni Tim Sectio Secaria Dr dr Donel SpOG (K), Tim Bedah Anak Dr dr Tubagus Odih, SpBA(K), Tim Neonatologist (dr Oyong SpA, dr Zulfikri SpA, dan dr Robby SpA), Tim Anestesi dr Nophian SpAn, perawat kamar operasi Joni, Edri, dan Faisal serta perawat IPN dan tim NiCU.
Sementara itu, orang tua bayi Abdurahman mengatakan, kondisi anaknya setelah dioperasi terus membaik dan stabil. Ia juga senang, setelah menjalani perawatan beberapa hari akhirnya diperbolehkan pulang sehingga bisa berkumpul dengan keluarga.
“Saat anak kami dirawat, pelayanan di RSUD Arifin Achmad juga sangat bagus. Tim dokter dan perawat sangat intens merawat anaknya dan juga dengan kasih sayang. Harapannya anak kami bisa tumbuh seperti anak-anak pada umumnya,” ujarnya.
Ia juga berharap, semoga ke depannya RSUD Arifin Achmad bisa lebih maju dan terus berkembang seperti rumah sakit ternama lainnya di Indonesia. “Kami juga ucapkan terima kasih kepada RSUD Arifin Achmad dan tim dokter yang sudah menangani anak kami dengan naik,” sebutnya.(adv/sol)
Sumber: jawapos.com