BIREUEN – Sejak seminggu terakhir RSUD dr Fauziah Bireuen dipenuhi pasien berbagai jenis penyakit umumnya gejala Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), penyakit lainnya dan juga banyak pasien dari luar Bireuen.
Amatan Serambinews.com, ruang IGD Bireuen juga ramai dengan pasien, begitu juga tempat pelayanan ruang rawat jalan, bagian depan poli juga dipenuhi pasien yang berobat jalan.
Beberapa keluarga pasien yang sedang berada di ruangan IGD RSUD Bireuen mengaku seluruh ruang rawat penuh dengan pasien sehingga harus menunggu ada yang keluar baru ada ruang rawat inap atau kamar.
Sebagian besar pasien mengatakan, mengalami penyakit flu dan gangguan pernapasan. Sebagian pasien lain mengalami demam tinggi dan penyakit lainnya.
Direktur BLU RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Amir Addani M Kes kepada Serambinews.com, Selasa (22/02/2022) mengatakan, sejak seminggu terakhir ruang rawat inap penuh dengan pasien berbagai jenis penyakit umumnya ISPA, ada juga demam dan berbagai jenis penyakit lainnya termasuk korban musibah kecelakaan lalu lintas.
“Ruang IGD memang penuh setiap hari, selain penyakit ISPA juga ada pasien mengalami kecelakaan lalulintas ditangani di IGD” ujarnya.
Amir Addani menambahkan, selain itu banyak juga pasien rujukan dari luar Bireuen seperti rujukan dari RS Arun dan beberapa RS lainnya yang belum memiliki dokter spesialis, umumnya pasien mengalami patah tulang dan penyakit lainnya.
Setiap Senin sampai Kamis katanya memang sangat ramai dengan pasien penyakit mata karena sejak lama sudah ada dokter spesialis mata, pasien bukan saja dari Bireuen dari berbagai daerah lainnya berobat mata ke Bireuen.
Disebutkan, beberapa ruang rawat penuh sejak beberapa hari lalu, bagi pasien yang belum ada ruang rawat terpaksa menunggu ada ruang rawat yang kosong sesuai dengan penyakit yang dialaminya.
Ruang rawat Penire yang dikhususkan untuk pasien positif covid-19 dalam keadaan kosong dan belum bisa diisi pasien lainnya sebagai persiapan antisipasi apabila ada pasien bergejala covid-19. “Belasan ruang rawat Penire tetap kosong dan belum bisa digunakan untuk ruang rawat pasien penyakit lain,” ujarnya.(*)
Sumber: tribunnews.com