KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Melonjaknya angka kasus aktif di Kota Mojokerto, membuat rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 menambah daya tampung di ruang isolasi. Di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo menambah satu lantai untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur (TT) bagi pasien terpapar virus korona.
Wadir Pelayanan RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo dr Achmad Rheza mengungkapkan, meningkatnya tren kasus Covid-19 telah diantisipasi dengan meng-upgrade kapasitas ruang isolasi. Dijelaskannya, penambahan itu dilakukan dengan melakukan alih fungsi ruang perawatan yang sebelumnya digunakan merawat pasien reguler. ”Karena kasusnya meningkat, kami tambah lagi satu lantai,” paparnya.
Sebelumnya, terang Rheza, rumah sakit pelat merah tersebut hanya menyiagakan satu lantai dengan kapasitas 20 TT. Masing-masing untuk ruang isolasi 13 TT dan Intensive Care Unit (ICU) sebanyak 7 TT. Namun, kapasitasnya ranjang pasien Covid-19 saat ini telah ditambah menjadi total 63 bed. Terdiri dari 51 TT untuk ruang isolasi dan 12 ranjang di ICU Covid-19. ”Ruangannya sudah kami siapkan semua,” tutur dokter spesialis kandungan ini.
Selain RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, penambahan kapasitas juga dilakukan di RS Gatoel. Sebagai RS rujukan Covid-19, daya tampung ruang isolasi diperluas menjadi 32 TT atau meningkat dua kali lipat dari sebelumnya hanya 16 TT.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto dr Triastutik Sri Prastini menambahkan, penambahan TT isolasi Covid-19 merupakan upaya antisipatif untuk menurunkan angka bed occupancy rate (BOR). Tak hanya berlaku bagi RS rujukan, semua RS swasta lainnya di kota juga diminta untuk menyiagakan ruang isolasi. ”Kalau rumah sakit swasta 20 persen dari TT harus siap untuk melayani Covid-19,” tegasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Jawa Pos Radar Mojokerto, total ranjang yang disiapkan sebagai ruang isolasi Covid-19 kini bertambah menjadi 157 TT. Kapasitas tersebut meningkat dari sebelumnya hanya menyediakan 90 TT di semua RS se-Kota Mojokerto.
Kapasitas BOR tersebut disokong dari empat RS non-rujukan Covid-19. Masing-masing di RS Emma yang menyediakan ruang isolasi sebanyak 10 TT, RS Reksa Waluya 10 TT, RS Islam Hasanah 26 TT, serta RS Kamar Medika 10 TT.
Dengan penambahan daya tampung ruang isolasi RS itu, angka BOR di Kota Onde-Onde mampu terjaga pada angka 8,2 persen per Sabtu, (19/2). ”Tingkat keterisiannya masih aman. Semoga tidak sampai naik lagi,” tutur dokter spesialis anak ini.
Trias menambahkan, seluruh ruang perawatan isolasi Covid-19 itu diprioritaskan hanya untuk pasien gejala sedang dan berat saja. Sedangkan, pasien terpapar dengan gejala ringan maupun tanpa gejala disarankan untuk dirawat di isolasi terpusat (isoter) di Puskesmas Kedundung, Kecamatan Magersari.”Jadi, yang dirawat di isolasi rumah sakit adalah pasien dengan kriteria sedang, berat, dan kritis saja,” tandas plt Direktur RSUD Wahidin Sudiro Husodo ini. (ram/ron)
Sumber: jawapos.com