JOMBANG – RSUD Jombang menerima kunjungan kerja Komisi D DPRD Jombang, kemarin. Anggota dewan ingin memantau pelayanan RSUD Jombang sebagai rumah sakit rujukan di Jawa Timur.
Para wakil rakyat diterima Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran, di ruang Bung Hata, pukul 9.30. Mereka kemudian diskusi terkait beberapa hal. Salah satunya, pelayanan pasien Covid-19.
”Anggota Komisi D diskusi dengan kami tentang manajemen krisis,’’ kata dr Pudji kepada Jawa Pos Radar Jombang. Sebab, para pakar memperkirakan ada lonjakan kasus Covid-19 akhir tahun ini.
’’Kami sampaikan, RSUD Jombang sudah menyiapkan antisipasi terkait manajemen krisis, kami berharap tidak sampai ada lonjakan kasus,’’ tambahnya.
Sebagai rumah sakit rujukan Jawa Timur, predikat tipe B pendidikan serta rumah sakit dengan tingkat kepatuhan BPJS terbaik, RSUD Jombang juga telah menyiapkan skema layanan pasien non Covid-19.
RSUD Jombang telah melakukan sosialiasi agar masyarakat tak takut berobat ke RSUD Jombang. ”Semua pasien sudah ada alurnya dan tempat perawatan pun kami pisahkan, jadi jangan khawatir ketika berobat di RSUD Jombang,’’ paparnya.
Di akhir diskusi, para anggota dewan juga bertanya tentang pengembangan poli eksekutif yang dirintis RSUD Jombang beberapa waktu lalu. ”Kami jelaskan bagaimana layanan poli eksekutif dan alhamdulillah mereka mengapresiasi layanan yang kita berikan,’’ jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Jombang, Erna Kuswati, mengapresiasi layanan yang diberikan RSUD Jombang. ”Kami mengapresiasi atas persiapan manajemen krisis untuk menghandapi lonjakan Covid-19, meskipun kami berharap Covid-19 segera berakhir dan tidak ada lonjakan lagi,’’ urainya.
Dia juga mengapresiasi atas dibukanya poli eksekutif bagi masyrakat yang ingin mendapat layanan privat. ”Kami juga memberikan masukan agar RSUD Jombang terus mengawal perizinan ke BPJS agar masyarakat umum yang memiliki BPJS bisa menikmati fasilitas itu,’’ pungkasnya.
(jo/ang/jif/JPR)
Sumber: jawapos.com