JAYAPURA – Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan prima dalam hal penanganan medis nampaknya tak perlu selalu harus ke RSUD Dok II. Di Rumah Sakit Abepura kini bisa dipastikan bahwa penanganan pasien jauh lebih baik. Ada sederet prestasi yang diraih dalam kurun waktu 2 tahun terakhir sehingga public bisa menumbuhkan kepercayaan baru untuk sebuah pelayanan prima. “Ada beberapa prestasi yang berhasil kami raih namun selama ini kami tidak menyampaikan ke publik. Kami lebih memilih bekerja dulu sambil menata internal kami. Saat ini barulah kami bicara dan mempromosikan,” kata Direktur RSUD Abepura, dr Deasy Urbinas di ruang kerjanya, Selasa (9/11).
Salah satu yang tengah dipersiapkan adalah agenda peresmian IGD yang ciamik. Deasy bangga sebab IGD ini jika dilihat dari luar memang nampak biasa – biasa saja namun di dalamnya terlihat wow. “IGD ini baru selesai dibangun oleh kementerian dan kami bersyukur karena tidak berbeda dengan rumah sakit besar di luar Papua. Pokoknya kelengkapanya sudah sangat bagus,” bebernya. Selain itu RSUD Abepura kata Deasy menjadi satu – satunya rumah sakit daerah yang lulus dengan akreditasi paripuran bintang 5 . Selain itu dari segi pelayanan dikatakan pihaknya mendapat predikat ekselen wow dan markeeter of the year untuk Kota Jayapura.
“Belum lagi dari hasail survey independen BPJS terhadap kepuasan pelanggan tahun 2020 mencapai angka di atas 80 persen padahal ketika itu situasi sedang dalam pandemi covid,” tambahnya. Lalu berkaitan dengan sumber daya manusia, dirincikan Deasy bahwa saat ini RSUD Abepura memiliki 35 dokter specialis, 5 dokter sub spesialis, peralatan CT Scan dengan 128 slide lalu TCM untuk pemeriksaan TB, Paru, HIV termasuk Covid 19. “Kami juga memiliki 2 alat PCR bantuan dari BNPB dan Kontingen PON Jawa Barat jadi untuk pelayanan dan penanganan kami pikir di RS Abe ini semua sudah ada, sudah lengkap,” tutur Deasy. Tak hanya itu, ke depan pasien yang ingin dirawat juga tak lagi harus datang dan mendaftar melainkan sudah bisa dilakukan secara online.
“Jadi bukan jalan dengan kertas kemudian ketemu dokter dan tulis – tulis. Kami sedang memaksimalkan teknologi jadi nanti pasien datang langsung menemui dokter dan dokter tinggal menjelaskan di tablet. Kami coba mengelola dengan konsep rumah sakit modern dan sistem perkantoran juga akan dikelola secara modern. Ini baik juga karena akan meminimalisir kertas,” tutupnya. (ade/wen)
Sumber: ceposonline.com