NUNUKAN – Sebuah pengumuman vaksinasi berbayar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan, Kalimantan Utara, beredar di media sosial (medsos) yang membuat masyarakat bertanya-tanya dalam beberapa hari terakhir. Namun setelah ditelusuri, ternyata informasi tersebut hoax.
Hal itu disampaikan Humas RSUD Nunukan Khairil yang menegaskan vaksin berbayar itu tidak benar. Bahkan, RSUD Nunukan tidak pernah mengeluarkan pengumuman tersebut. “RSUD sudah menegaskan tidak benar,” kata Khairil.
Fasilitas kesehatan milik pemerintah, khususnya RSUD Nunukan tidak akan mengambil keputusan masalah vaksin, kecuali instruksi dari Kemenkes. “Karena vaksin yang digunakan adalah bantuan dari pemerintah pusat dan kami cuma menyiapkan tenaga SDM saja,” paparnya.
Informasi hoax ini diteruskan melalui pesan aplikasi WhatsApp. Dalam pesan tertulis dalam gambar itu menyebutkan bagi yang belum vaksin ke-1 terakhir bulan 10 untuk vaksin ke bulan 11 dan 12 hanya melayani vaksin kedua dan mulai Januari vaksin dikenakan prabayar untuk estimasi sinovac 1.200, moderna 1.800, info dari teman RSUD.
“Jadi kami memohon kepada masyarakat untuk tidak ikut untuk menyebarkan dan meneruskan berita yang tidak benar atau hoax,” tegas Khairil.
Pelaku atau pembuat pesan itu agar tidak sembarang menyebar informasi.
“Karena sudah diatur di dalam UU KUHP tentang fitnah dan hasutan, serta UU ITE tentang penyebar berita bohong yang menyesatkan. Ingat, sayangi diri anda dan keluarga agar tidak terjerat dalam kasus hukum,” sebutnya.
Hal sama juga disampaikan Direktur RSUD Nunukan dr Dulman. Menurutnya, vaksin itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat jadi vaksin itu gratis. “Ini bantuan pemerintah pusat, jadi gratis. Tidak ada bayaran apapun. Nah, saat ini kita tengah fokus membantu pemerintah daerah dalam mencapai target vaksinasi 70 persen hingga akhir tahun 2021,” kata Dulman.
Senin (4/10/2021) hari ini sampai Kamis (7/10/2021) nanti, RSUD Nunukan kembali mengagendakan vaksinasi. Stok vaksin di gudang Dinkes masih sekitar 30 ribuan dosis.
“Kami adakan lagi vaksinasi di RSUD Nunukan hari ini. Sasaran kami setiap hari mulai 350-400 dosis,” tutup Dulman.
Sumber: korankaltim.com