Kerangka Acuan Kegiatan
Workshop Expert Working Group
Mengaplikasikan Workload Indicators of Staffing Need (WISN)
Rabu – Jumat, 15 – 17 September 2021
Latar Belakang
Sejak kasus COVID-19 pertama yang dikonfirmasi diumumkan pada akhir 2019, penyakit virus korona telah menjadi keadaan darurat kesehatan global. Pandemi COVID-19 telah menyebabkan angka kematian global yang sangat tinggi, dengan ribuan pekerja kesehatan terinfeksi (Baud et al, 2021). Secara global pada 18 Agustus 2021, terdapat 209 juta kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, termasuk 4.3 juta kematian, dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Negara berkembang umumnya mengalami tingkat COVID-19 terkait perawatan kesehatan yang tinggi, sebagian karena kekurangan APD, peningkatan beban kerja, pelatihan yang tidak memadai dan praktik pengendalian infeksi, dan kelelahan karena pandemi (Alulani et al. 2021). Pada jenis pelayanan tertentu di rumah sakit, misalnya di unit perawatan tinggi, petugas kesehatan harus bekerja dalam konteks yang sangat menyedihkan terkait dengan kondisi pasien, perubahan prosedur, kurangnya APD, dan beban kerja yang lebih berat (Marshall et al., 2021).
Keselamatan dan kesehatan pasien dan petugas kesehatan sangat erat kaitannya, karena hanya petugas kesehatan yang sehat dan didukung dengan baik yang dapat memberikan layanan kesehatan yang aman dan berkualitas kepada pasien. Pandemi COVID-19 saat ini mengungkapkan tantangan dan risiko yang sangat besar bagi petugas kesehatan di seluruh dunia dalam merawat pasien mereka termasuk paparan patogen, jam kerja yang panjang, kelelahan, kelelahan akibat kerja, stigma, dan kekerasan fisik dan psikologis. Selain itu, petugas kesehatan garis depan menunjukkan tingkat tekanan psikologis terkait COVID-19 yang tinggi. Oleh karena itu, memastikan kesehatan fisik dan mental petugas kesehatan sangat penting dalam mempertahankan kesiapan, respons, dan pemulihan COVID-19.
Mengingat situasi yang mengkhawatirkan di antara petugas kesehatan yang merawat pasien COVID-19 di Indonesia, penting untuk memahami faktor – faktor yang berkontribusi terhadap morbiditas dan mortalitas petugas kesehatan. Bukti atau studi tentang faktor risiko dan dampak terhadap petugas kesehatan dalam menanggapi COVID-19 di Indonesia saat ini masih terbatas, terutama beban kerja, tekanan psikologis, kelelahan, dan kejenuhan pekerjaan. Penilaian tentang beban kerja petugas kesehatan dan lingkungan tempat kerja diperlukan. Hasil penilaian ini akan menjadi instrumen dalam mengidentifikasi tindakan korektif yang dapat dilaksanakan oleh Kemenkes dan semua pemangku kepentingan terkait.
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK – KMK UGM mendapatkan kepercayaan dari WHO Indonesia dan Direktorat Keselamatan Kerja dan Olahraga, Kemenkes RI untuk melaksanakan studi terkait Kesehatan dan keselamatn kerja tenaga kesehatan. Kajian studi ini untuk melihat Workload Indicators of Staffing Need (WISN) Untuk Tenaga Kesehatan dan Safe Environment fasilitas kesehatan saat pandemik COVID-19. Salah satu komponen penting dalam WISN adalah menentukan indikator beban kerja utama aktivitas standar untuk setiap katergori tenaga kesehatan. Hal ini penting, karena beban kerja tenaga kesehatan pada saat situasi kebencanaan seperti ini semakin meningkat. Oleh karena itu, penting sekali untuk kembali melakukan pemetaan terhadap aktifitas kerja tenaga kesehatan yang terjadi di lapangan. Tentu saja yang paling mengetahui apa saja aktivitas tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan adalah tenaga kesehatan itu sendiri. Oleh karena itu, kami mengundang perwakilan tenaga Kesehatan di faskes yang menjadi tujuan studi kami untuk tergabung dalam Ezpert Working Group untuk bisa menghasilkan komponen beban kerja dan standard aktifitas yang akan digunakan dalam studi WISN kali ini.
Tujuan
Adapun tujuan dari pertemuan Working Group ini adalah:
- Memberikan pemahaman terkait dengan pelaksanaan metodologi WISN
- Mendeskripsikan peran dari Expert Working Group (EWG)
- Mendiskusikan definisi komponen beban kerja dan standard aktivitas dari setiap tenaga kesehatan
- Mencapai kesepakatan terhadap komponen beban kerja dan aktifitas standar yang telah disusun
Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari pertemuan ini adalah:
- Peserta dapat memahami pelaksanaan metodologi WISN
- Peserta dapat mendeskripsikan peran dari EWG
- Peserta dapat Menyusun komponen beban kerja dan standar aktivitas dari setiap tenaga kesehatan
Peserta dapat membuat kesepakatan terhadap komponen beban kerja dan aktivitas standar yang telah disusun
Peserta
Peserta dalam pelaksanaan Expert Working Group Workshop kali ini adalah:
No | Institusi | Unit |
1. | Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan RI | |
2. | Badan PPSDMK, Kementerian Kesehatan RI | Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK |
3. |
a) RS Penyakit Infeksi Prof. Sulianti Saroso b) Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading c) RS Paru Surabaya d) Puskesmas Manukan e) RS Dr. Pirngadi f) Puskesmas Darussalam g) RS Tk.II Pelamonia h) RSUD Sayang Rakyat i) Puskesmas Paccerakkang |
Perwakilan tenaga Kesehatan: 1. Dokter Spesialis Paru (1 orang/faskes) 2. Dokter Umum (1 orang/faskes) 3. Perawat (1 orang/faskes) 4. Bidan (1 orang/faskes) 5. Analis Laboratorium (1 orang/faskes)
Kriteria responden adalah:
|
4 | WHO Indonesia | 3 orang |
5 | PKMK FK-KMK UGM | 6 orang |
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan secara daring pada:
Hari/Tanggal : Rabu – Jumat , 15 – 17 September 2021
Zoom Link : dalam konfimasi
Agenda Kegiatan
Hari 1, Rabu 15 September 13.00 – 15.30 WIB | ||
13.00 – 13.20 WIB | Pembukaan oleh Dir. PKMK FKKMK UGMSambutan oleh Dir. Kesjaor
Sambutan oleh WHO Indonesia Pembacaan agenda kegiatan |
|
13.20 – 15.00 WIB | Materi:Overview WISN
Peran dari EWG Definisi komponen beban kerja dan aktivitas standard Panduan untuk mengembangkan standard beban kerja untuk Grup 1 Mengembangkan allowance factor untuk mendukung dan tambahan aktivitas
|
|
15.00 – 15.15 WIB | Tanya Jawab | |
15.15 -15.30 WIB | Bertemu dengan fasilitator Diskusi untuk hari kedua | |
Hari 2 Kamis 16 September, Pukul 13.00 – 15.00 WIB | ||
13.00 – 13.10 WIB | Pembukaan hari kedua dan Rangkuman hari I | |
13.10 – 15.00 WIB | Kerja Kelompok berdasarkan Jenis Nakes untuk mendefinisikan komponen beban kerja (di break out group) | |
Hari 3 Jumat 17 September, Pukul 13.00 – 15.00 WIB | ||
13.00 – 13.05 WIB | Pembukaan | |
13.05 – 14.45 WIB | Validasi kelompok beban kerja dari masing-masing grup ke audiens | |
14.45 -15.00 WIB | Penutup |
Pembiayaan
Kegiatan ini akan dibiayai oleh WHO Indonesia melalui dana penelitian yang disalurkan kepada PKMK FK – KMK UGM.