Kasus Covid-19 di Kabupaten Sumedang melonjak dalam satu bulan terakhir. Kondisi itu memaksa RSUD Sumedang menambah ruang tunggu darurat di selasa instalasi VIP.
Selain itu, RSUD Sumedang juga mendirikan tenda milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang yang diperuntukkan bagi keluarga pasien menunggu keluarga mereka yang tengah menjalani perawatan.
Keberadaan tenda bagi keluarga pasien ini bertujuan untuk mengurangi interaksi dengan pasien dan tenaga kesehatan (nakes) di instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Sumedang. Selama nakes melakukan pemeriksaan awal kepada pasien, IGD ditutup dari siapapun termasuk keluarga pasien yang terkonfirmasi positif covid-19.
“Sekarang memang bed occupancy ratio (BOR) di RSUD Sumedang rata-rata 80-90. IGD kewalahan untuk melayani pasien yang perlu segera ditolong. Itulah dalam rangka mengantisipasi pasien bergejala sedang dan berat yang datang ke rumah sakit, RSUD Sumedang menambah tempat tidur di selasar VIP untuk pasien yang telah diperiksa awal di IGD,” kata Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir.
Sedangkan tenda di depan RSUD Sumedang, ujar Dony Ahmad Munir, diperuntukkan bagi keluarga penunggu pasien. “Jadi, setelah pasien diperiksa awal di IGD, sambil menunggu ruang isolasi kosong, kami siapkan (tempat tidur) di selasar VIP. Kami buat sedemikian rupa sehingga nyaman,” ujar Dony Ahmad Munir.
Selain menyiapkan sejumlah sarana prasarana di rumah sakit, tutur Bupati Sumedang, Pemkab Sumedang juga telah menyiapkan rumah titirah untuk pasien yang telah melakukan isolasi dan dalam proses penyembuhan. “Kami telah menyiapkan sebanyak 200 lebih tempat tidur untuk pasien di rumah titirah tersebut,” tutur Bupati.
Sumber: inews.id