Klaten – Bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur pasien virus Corona atau COVID-19 di rumah sakit (RS) rujukan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah penuh. Rumah sakit rujukan yang sedang menambah bed pun sudah diantre oleh pasien di UGD.
“Ya hari ini full, BOR mencapai 100 persen. Kita sedang upayakan penambahan,” ungkap Tim Ahli Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten dokter Roni Roekmito pada detikcom, Senin (28/6/2021).
Roni menyebut jumlah bed saat ini di 12 RS rujukan COVID-19 di Klaten totalnya mencapai 434 tempat tidur. Sudah ada tambahan bed di RSD Bagas Waras.
“Total bed kita 434 tempat tidur, ditambah 24 di RSD Bagas Waras. BOR hari ini tetap full,” terang Roni.
“Hari ini tambah 24 bed di RSD Bagas Waras tetapi sudah 19 pasien yang inden masuk. Ini sedang rapat dengan RS PKU Muhammadiyah Prambanan untuk mempercepat perizinannya,” lanjut Roni.
Pantauan detikcom di RS Islam Klaten, suasana tampak ramai oleh antrean pasien maupun warga yang akan dites rapid di UGD. Ada yang duduk di selasar rumah sakit, di kursi roda, maupun depan pintu.
Sementara itu, IGD RS PKU Muhammadiyah Delanggu tampak sepi, karena pasien sebagian ditampung di tenda darurat. Dalam rentang 30 menit, sekitar pukul 10.00 WIB tadi terlihat dua jenazah dibawa keluar IGD berurutan.
Terlihat petugas ber-APD lengkap membawa peti mati keluar IGD. Sebelum dimasukkan mobil ambulans, jenazah itu disalatkan oleh petugas di depan IGD.
Kasatgas COVID-19 RS PKU Muhammadiyah Delanggu, dokter Yuniarida Dwijayanti, mengatakan RS PKU memiliki 52 bed COVID dan semuanya terisi. Pihak rumah sakit pun terpaksa menambah tenda darurat.
“Dengan lonjakan kasus yang drastis 52 tempat tidur ternyata tidak cukup. Karena terjadi penumpukan pasien di UGD kita dirikan tenda yang hanya berkapasitas lima tempat tidur,” papar Yuniarida kepada wartawan.
Banyak Pasien Wafat Gegara Telat Dibawa ke RS
Diakui Yuniarida, tingkat kematian pasien COVID terus naik karena pasien terlambat dibawa ke RS. Dari catatannya banyak pasien yang dibawa ke RS saat saturasi oksigen menipis.
“Tingkat kematian meninggi sebab rata-rata pasien dibawa ke RS sudah terlambat. Begitu sampai saturasi oksigen sudah menipis, padahal di RS terjadi antrean,” kata Yuniarida.
Terpisah, Kepala instalasi PKRS Humas RS Islam Klaten, Gatot Subroto menjelaskan kenaikan pasien terduga COVID-19 di UGD meningkat sejak dua pekan terakhir. Hal ini mengakibatkan bed terisi penuh.
“Kita ada 62 bed dan sekarang terisi maksimal atau full. Karena di UGD terjadi penumpukan pasien, kita hari Jumat mendirikan tenda untuk menampung dan mengurai kepadatan pengunjung,” kata Gatot.
(ams/sip)
Sumber: detik.com