MAKASSAR– Seorang bayi berusia tiga hari hilang dari ruang perawatan di Gedung Pinang 2 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo, Makassar, kemarin.
Bayi perempuan dengan berat 3,4 kilogram (kg) itu diduga diculik seorang perempuan yang terekam closed circuit television (CCTV).Perempuan itu mengenakan switer dan baju bergarisgaris warna hitam dan putih.Dia mengambil bayi milik Irmawati, 32,warga BTP Makassar,pukul 04.15Wita,kemarin. Saat hendak dilahirkan, Irmawati mengalami stroke sehingga dia diharuskan caesar oleh dokter rumah sakit,Minggu (28/10) lalu.Setelah itu,bayi tersebut dibawa ke perawatan bayi di bagian kebidanan, Gedung Pinang 2.
Kepada anggota Polsek Tamalanrea, nenek sang bayi, Ratnawati,menyebutkan dirinya masih sempat melihat cucunya itu pada pukul 03.00 dinihari kemarin saat terbangun. Lalu dia tidur kembali. Satu jam kemudian, sekitar pukul 04.15 Wita, dia terbangun lagi dan sudah kehilangan sang bayi dari sisinya. Pada waktu yang bersamaan, petugas rumah sakit,Andila, juga hendak memeriksa keadaan bayi yang baru lahir itu.
Namun, dia sudah hilang.Andila mengaku masih melihat bayi itu pada pukul 04.00. Andila langsung menghubungi petugas keamanan rumah sakit dan melaporkan peristiwa tersebut. Kepala Unit Gawat Darurat RSUP Wahidin Sudirohusodo Mustajab membenarkan kehilangan bayi tersebut.“ Memang bayi itu hilang dan masih sementara dicari, bayi itu dinyatakan hilang sejak subuh tadi,” katanya saat dikonfirmasi SINDO di RSUP Wahidin,kemarin.
Sementara Kepala Unit Reskrim Polsekta Tamalanrea AKP Salim Datang mengatakan, pelaku telah diidentifikasi.“ Benar ada penculikan dan saat ini sementara dilakukan pengejaran,terhadap pelaku,” katanya. Menurut Salim, penculik bayi tersebut disinyalir seorang wanita, karena terekam di CCTV.“Ini terlihat dalam kamera pengawas rumah sakit,meski dalam kamera pelaku tidak terekam langsung mengambil bayi tersebut,”ungkapnya.
Dia mengatakan,walaupun pelaku tersebut tidak terekam saat mengangkat bayi, tapi dia disinyalir sebagai pelaku. Karena hanya dia yang bermalam bersama bayi tersebut di Gedung Pinang.Setelah kejadian itu,perempuan yang diperkirakan berumur 22 tahun itu juga sudah pergi. Polisi sempat memperlihatkan tiga lembar foto hasil rekaman kamera pengawas RSUP yang telah dicetak.Di sana terlihat seorang wanita yang memakai jilbab, switer,dan baju bergaris-garis hitam putih.
“Untuk mengejar pelaku,kami telah berkordinasi dengan pihak pelabuhan untuk mempersempit gerak pelaku,”jelasnya. Terpisah,Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Arist Merdeka Sirait selama 2012 telah menangani 21 kasus penculikan bayi.Sebagian besar bayi yang diculik dalam kasus itu berhasil dikembalikan ke orangtua mereka.
“Dari 21 kasus, yang sudah kembali sebanyak 18 bayi,” kata Arist. Dia mengatakan, para penculik bayi dan anak pada umumnya beraksi di rumah sakit bersalin. Selain itu,mereka banyak berkeliaran di lingkungan sekolah maupun perumahan.” Yang menjadi sasaran penculikan adalah bayi dan anak-anak di bawah umur,” terangnya. Maraknya kasus penculikan bayi di rumah sakit bersalin, tambah dia, disebabkan kurangnya penerapan standard operating procedure (SOP) pelayanan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Bagi rumah sakit maupun puskesmas yang tidak memberikan keamanan yang baik,maka akan menjadi ancaman kejahatan,” ungkapnya. Dia menambahkan, selain kasus penculikan bayi, kasus kekerasan anak dan perdagangan seks komersial juga menjadi ancaman yang cukup tinggi. “Dari 2.509 kasus kekerasan, 62%-nya dilakukan oleh keluarga terdekat,” katanya.
Sumber: makassarterkini.com
[…] MAKASSAR– Seorang bayi berusia tiga hari hilang dari ruang perawatan di Gedung Pinang 2 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo, Makassar, kemarin. Selengkapnya […]