DEPOK – Pemkot Depok terus memperbarui data perkembangan kasus Covid-19. Berdasarkan data yang dirilis pada Minggu (11/10), jumlah pasien sembuh mencapai 3.843 orang atau 69,06 persen dari seluruh kasus konfirmasi positif.
Pasien sembuh bertambah 59 orang. Sedangkan kasus konfirmasi positif bertambah 73 orang, sehingga total 5.565 orang. Kemudian kasus konfirmasi aktif 1.564 orang atau 28,10 persen.
Selain itu, kasus suspek aktif yang selesai dipantau tersisa 462 orang atau 5,80 persen. Kasus kontak erat aktif 1.144 orang atau 14,36 persen. Untuk pasien meninggal bertambah dua orang. Dengan demikian total menjadi 158 orang atau 2,84 persen.
Sementara itu, sekitar 70 persen tempat tidur untuk menangani pasien covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok masih tersedia. Hal itu disampaikan Dirut RSUD Kota Depok, Devi Maryori kepada Radar Depok, Minggu (11/10).
“Saya pastikan tempat tidur masih mencukupi, karena minggu ini sekitar 95 persen pasien covid-19 di RSUD sudah sembuh,” ungkap Devi.
Devi pun merinci pasien yang sudah sembuh. Di antaranya, pada Maret 24 pasien, April 84 pasien, Mei 75 pasien, Juni 93 pasien, Juli 64 pasien, Agustus 98 pasien, September 158 pasien dan sudah diperbolehkan pulang.
“Tren kesembuhan selama sepekan ini mengalami peningkatan. Bagi pasien yang sudah sembuh, tetap dalam pengawasan tim medis, dengan menjalin komunikasi setiap hari untuk mengetahui perkembangannya,” tutur perempuan yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Dinas Sosial ini.
Untuk mengantisipasi adanya lonjakan pasien covid-19 sewaktu-waktu, dirinya mengatakan akan menambah jumlah ICU sebanyak enam ruang yang masih dalam tahap pengerjaan. Ia memperkirakan sekitar 3-4 minggu pengerjaan rampung.
“Kami sedang menambah ICU sebanyak 6 ruang, dan masih dalam proses pengerjaan. Diperkirakan 3-4 minggu lagi selesainya,” tegasnya.
Selain tambahan ruang ICU, adanya SDM tambahan untuk ruang ICU sebanyak 30 orang. “Nanti akan ada SDM ICU baru sejumlah 30 orang perawat. 15 orang perawat sudah kami kontrak dan akan kami latih, sisanya kami menunggu proses anggaran dari provinsi dan BTT,” ucapnya.
Lahan Pemakaman Ditambah Dua Hektar
Terpisah, angka kematian akibat covid-19 di Kota Depok terus bertambah. Hal tersebut membuat ketersediaan lahan pemakaman khusus bagi jenazah terpapar covid-19 semakin berkurang. Karena itu, Pemkot Depok berencana segera menambah lahan permakaman seluas dua hektar yang berada di wilayah Tapos.
Menipisnya ketersediaan lahan pemakaman khusus jenazah pasien covid-19 itu terjadi di TPU Kalimulya Tiga, Cilodong. Di TPU tersebut, lahan yang masih tersedia untuk jenazah covid-19 muslim hanya tersisa 30 makam, sementara untuk non-muslim sebanyak 100 makam.
Jumlah jenazah covid-19 baik muslim dan non muslim yang telah dimakamkan di TPU itu berjumlah 50 jenazah. Diperkirakan dalam waktu dua bulan ke depan pemakaman jenazah covid-19 ini akan penuh.
Koordinator TPU Kalimulya Tiga, Abidin mengatakan, selain terus bertambahnya jumlah angka kematian pasien covid-19, menipisnya ketersediaan lahan pemakaman Covid-19 lantaran dijadikan satu dengan makam umum. “Dua bulan ke depan Insha Allah masih bisa menampung,” kata Abidin, Sabtu (11/10).
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, Pemkot akan segera menambah area pemakaman yang berada di wilayah Tapos. Lahan seluas dua hektar tersebut nantinya tidak hanya menampung jenazah covid-19, namun juga untuk umum.
“Penambahan lahan itu untuk permakaman umum, bukan khusus covid-19. Tapi kalau lahan yang disediakan sudah tidak mencukupi, jenazah covid-19 juga bisa dimakamkan di sana nanti,” tuturnya. (rd/cr2/net)
Sumber: radardepok.com