Akses Vaksin yang Ekuitabel bagi Masyarakat
Community of Practice for Health Equity
https://www.freepik.com/
Pada 2010, komunitas kesehatan global mendeklarasikan sebuah visi untuk 10 tahun berikutnya, yakni The Decade of Vaccines. Visinya adalah menciptakan dunia dimana semua individu dan komunitas menikmati kehidupan yang bebas dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Misinya untuk menyediakan manfaat penuh imunisasi untuk semua orang, terlepas dari tempat lahir, identitas mereka, atau dimana mereka tinggal, pada 2020 dan seterusnya. Salah satu tujuan strategis Decade of Vaccine memberikan manfaat imunisasi yang luas dan merata kepada semua orang.1
Dalam dekade ini, telah ada usaha eksplisit untuk meningkatkan akses akan vaksin, meningkatkan sistem imunisasi, dan mengeradikasi barrier finansial demi mengurangi disparitas pengadaan vaksin dan insidensi penyakit di berbagai negara, terutama pada negara miskin.2 Salah satu inisiatif global adalah Gavi, The Vaccine Alliance, yang merupakan kemitraan kesehatan global publik swasta dengan tujuan meningkatkan akses vaksin di negara – negara miskin. Berbagai negara tergabung dalam jaringan kemitraan dan bantuan Gavi, termasuk Indonesia.2,3 Pada 2000 – 2013, Gavi telah menyumbangkan berbagai vaksin, yakni hepatitis B, Hib, Pentavalent (DTP-Hib-Hepatitis B), rotavirus, konjugat pneumococcal, konjugat meningococcal, dan vaksin HPV. Ini merupakan investasi yang besar pada perwujudan ekuitas kesehatan.2
Pada pandemi COVID-19 ini, setidaknya ada 21 negara melaporkan bahwa mereka kekurangan stok vaksin rutin akibat dari pembatasan-pembatasan dan gangguan perjalanan yang disebabkan oleh pandemi.4 Selain itu, banyak orang tua yang kesulitan atau takut membawa anaknya ke fasilitas kesehatan untuk menerima vaksin. Diestimasi bahwa setidaknya 13.5 juta orang akan terlambat imunisasi rutin selama pandemi ini.5 Padahal, WHO telah menyatakan bahwa imunisasi rutin tetap harus dilakukan.5
Sangat penting untuk mempertahankan fokus global pada imunisasi rutin, baik untuk melindungi balita dan anak – anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, maupun untuk mencegah wabah lain berkembang ditengah pandemi COVID-19. Memiliki sistem imunisasi yang komprehensif juga akan membantu distribusi vaksin COVID-19, setelah tersedia kelak, kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama populasi prioritas yaitu penduduk rentan seperti petugas kesehatan, orang tua, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan kronis.5
Indonesia telah mengusahakan ketersediaan vaksin COVID-19 pada akhir 2020 hingga akhir tahun 2021.6 Upaya – upaya untuk mendapatkan vaksin dilakukan melalui cara bilateral maupun multilateral. Menurut Jokowi, Indonesia telah mendapatkan komitmen 20 – 30 juta vaksin pada akhir 2020, dan 290 juta vaksin sampai akhir 2021. Indonesia juga senantiasa menjalin komunikasi dengan WHO, Gavi-Covax Facility, dan Coalition for Epidemics Preparedness (CEPI) untuk memastikan akses adil dan merata atas vaksin COVID-19.7
Adapun enam rekomendasi yang dirumuskan Medecins Sans Frontieres (MSF) untuk meningkatkan aksesibilitas dan ekuitas vaksin COVID-19 di masa depan: (1) memastikan bahwa dana publik yang dialokasikan kepada produsen vaksin akan menghasilkan vaksin yang aksesibel bagi seluruh masyarakat, (2) Gavi dan pemerintah harus memastikan harga vaksin dijual pada harga at cost, (3) transparansi dari produsen vaksin terkait biaya produksi dari vaksin, (4) negara harus mengambil kendali atas pendistribusian COVID-19 dan tidak mengutamakan keuntungan finansial semata, (5) negara – negara dihimbau untuk tidak berebut stok vaksin dan menjunjung keadilan dalam distribusi vaksin untuk seluruh populasi dunia, (6) vaksin seharusnya menjadi global public good atau kepemilikan publik global, bukan kepemilikan dari produsen vaksin sehingga bukan produsen vaksin yang menentukan siapa yang memiliki akses akan vaksin COVID-19 kelak.8
Selain memastikan ketersediaan vaksin – vaksin rutin dan vaksin COVID-19, negara – negara juga harus mempersiapkan masyarakat mereka untuk menerima vaksin tersebut. Dilansir dari Center of Strategic and International Studies, sebuah survei menemukan bahwa hanya 49% dari penduduk di Amerika Serikat bersedia menerima vaksin COVID-19 saat vaksin telah tersedia, dengan 20% dari responden menolak menerima vaksin karena khawatir akan efek sampingnya.5 Maka dari itu, selain mempersiapkan stok, sarana, dan sistem pendistribusian vaksin, masyarakat juga harus diedukasi akan pentingnya vaksin dalam menghindarkan mereka dari penyakit dan menumpas hoax mengenai vaksin yang ada di masyarakat. Hal ini harus segera dilaksanakan karena faktanya di Indonesia masih ada beberapa lapisan masyarakat yang menolak penggunaan vaksin karena ketidakpercayaan, misinformasi, atau ketidaktahuan akan vaksin.
Penyediaan vaksin COVID-19 kelak akan memberi tantangan dan makna pada visi The Decade of Vaccines. Momentum ini dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin bagi kesehatan diri dan orang sekitar. Maka dari itu, rancangan akan pendistribusian vaksin dan edukasi masyarakat harus dipersiapkan dan digencarkan sebelum vaksin COVID-19 tersedia. (Giovanna Renee Tan)
Referensi
- WHO| Decade of Vaccines ― Global Vaccine Action Plan 2011-2020 [Internet]. WHO. World Health Organization; [cited 2020 Sep 6]. Available from: https://www.who.int/immunization/global_vaccine_action_plan/DoV_GVAP_2012_2020/en/
- Hinman AR, McKinlay MA. Immunization Equity. American Journal of Preventive Medicine. 2015 Dec 1;49(6):S399–405.
- Gavi, the Vaccine Alliance [Internet]. [cited 2020 Sep 6]. Available from: https://www.gavi.org/
- Hasibuan L. Vaksin Imunisasi Terhambat Corona, Anak-Anak Dalam Bahaya [Internet]. lifestyle. [cited 2020 Sep 7]. Available from: https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20200429132240-33-155245/vaksin-imunisasi-terhambat-corona-anak-anak-dalam-bahaya
- Strengthening Routine Immunizations and Responding to Covid-19 [Internet]. [cited 2020 Sep 6]. Available from: https://www.csis.org/analysis/strengthening-routine-immunizations-and-responding-covid-19
- Azizah KN. Jokowi Sebut RI Sudah Dapat Akses 290 Juta Vaksin di Akhir 2021 [Internet]. detikHealth. [cited 2020 Sep 6]. Available from: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5154767/jokowi-sebut-ri-sudah-dapat-akses-290-juta-vaksin-di-akhir-2021
- Kemenlu Terus Upayakan Indonesia Bisa Dapat Akses Vaksin Covid-19 [Internet]. [cited 2020 Sep 7]. Available from: https://nasional.kompas.com/read/2020/09/04/13485511/kemenlu-terus-upayakan-indonesia-bisa-dapat-akses-vaksin-covid-19
- COVID-19 vaccine: 6 recommendations for equitable access [Internet]. Médecins Sans Frontières Access Campaign. [cited 2020 Sep 7]. Available from: https://msfaccess.org/covid-19-vaccine-6-recommendations-equitable-access