JAKARTA – Karena honor tak kunjung turun, sejumlah perawat yang menangani pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Iskandar Muda di Kabupaten Nagan Raya, Aceh menggelar aksi protes. Aksi protes tersebut membuat para perawat meninggalkan pasien Covid-19 yang sedang diisolasi.
Direktur RSUD Nagan Raya, Doni Asirin membenarkan aksi protes tersebut. Para perawat meminta bertemu dengan dirinya. Namun dia membantah jika tindakan perawat meninggalkan pasien Covid-19 sebagai tindakan mogok kerja.
“Mereka menanyakan kejelasan honor mereka, bukan mogok kerja,” katanya dikonfirmasi Rabu (5/8/2020).
Doni juga membenarkan kalau sejumlah perawat yang bertugas menangani pasien Covid-19 sempat keluar dari ruangan isolasi untuk ikut melancarkan protes. Para perawat berkumpul di ruangan untuk meminta bertemu dengan dirinya.
“Benar, mereka minta ketemu saya karena tidak mendapat penjelasan yang akurat,” tuturnya.
Menurutnya, para perawat tersebut protes lantaran honor Rp7,5 juta per bulan untuk perawat pasien Covid-19 berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tak kunjung dibayarkan.
Doni mengatakan, pihak rumah sakit sampai saat ini belum membayarkan honor itu karena berpendapat besaran honor Rp7,5 juta itu batas ambang maksimal, dan disesuaikan dengan jumlah kasus yang ditangani.
“Ya benar, tapi itukan ambang batas maksimal dan disesuaikan lagi dengan kondisi jumlah kasus,” tuturnya.
Kendati demikian, Doni mengaku bersedia duduk bersama para perawat untuk menyelesaikan persoalan honor yang belum turun tersebut.
Sumber: senayanpost.com