Jayapura, Jubi – Ditunjuk menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19, Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Abepura di Kota Jayapura masih kekurangan alat High Efficiency Particulate Air Filter atau penyaring udara. RSUD Abepura juga membutuhkan tambahan tenaga. Meskipun demikian, Direktur RSUD Abepura dr Daisy Chostance Urbinas menegaskan rumah sakitnya telah dan terus merawat para pasien Covid-19.
Hal itu disampaikan Urbinas di Jayapura, Selasa (19/5/2020). Ia menyatakan kebutuhan High Efficiency Particulate Air (HEPA) Filter atau alat penyaring udara itu telah dilaporkan kepada dinas terkait, dan sedang dicarikan solusinya.
“Saya kira di rumah sakit ini yang perlu disiapkan adalah HEPA Filter. Kami sudah laporkan ke dinas terkait, dan mereja suda berpikir soal hal itu. Harapannya, semua masyarakat dapat mendukung agar [pandemi Covid-19] bisa teratasi dengan baik,” kata Urbinas.
Sebagai rumah sakit yang ditunjuk menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19, RSUD Abepura telah merawat dan menyembuhkan lebih dari 30 pasien Covid-19. Hingga Selasa, hanya ada satu pasien Covid-19 yang meninggal di RSUD Abepura. “Satu meninggal, karena usianya sudah 78 tahun,” kata Urbinas.
Menurutnya, RSUD Abepura memiliki tenaga medis yang memadai untuk menangani pasien Covid-19. Namun, penambahan pekerja medis dibutuhkan untuk mengoptimalkan perawatan para pasien Covid-19 di sana.
“[Kami memiliki] 24 dokter spesialis, dan 25 dokter umum, butuh tambahan lima dokter umum lagi. Tenaga perawat 200 orang lebih, dibantu tenaga farmasi. Loundry, kita butuh tambahan empat sampai lima orang. Untuk sterilisasi ruangan dan pendorongan pasien, [butuh tambahan tiga sampai empat orang]. Untuk konsumsi, butuh empat sampai lima orang. Itu semua untuk memperkuat rumah sakit berperang melawan Covid-19,” kata Urbinas.
Sumber: jubi.co.id