TULUNGAGUNG – RSUD dr Iskak Tulungagung tengah melakukan kampanye penggunaan aplikasi Sistem Informasi Pendaftaran Online Tanpa Antri (SiPoetri).
Sebab aplikasi ini terbukti bisa menekan antrean pasien di rumah sakit, dan meningkatkan efektivitas waktu.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Khasil Rokhmad, MMRS mengungkapkan, saat sebelum ada aplikasi ini, lama antrean pasien lebih dari 200 menit per orang.
Saat SiPoetri diluncurkan tujuh bulan lalu, lama antrean pasien mulai menurun menjadi 140 menit per pasien.
Dan pada evaluasi akhir 2019, lama antrean kembali turun tinggal 90 menit per orang.
Karena itu RSUD dr Iskak menyiapkan 16 orang untuk menjadi Duta SiPoetri, agar ke depannya aplikasi ini digunakan lebih luas.
“Idealnya setiap pasien tidak lebih dari 60 menit. Itu yang sedang kami kejar,” terang dr Khasil.
RSUD dr iskak Tulungagung melayani pasien rawat jalan 600-700 orang per hari.
Dari jumlah itu, hanya 180-210 pasien, atau setara 30 persen yang mendaftar lewat SiPoetri.
Sisanya mendaftar secara manual, dengan datang pagi-pagi dan berebut nomor antrean dengan pasien lain.
Saat SiPoetri diluncurkan tujuh bulan lalu, lama antrean pasien mulai menurun menjadi 140 menit per pasien.
Dan pada evaluasi akhir 2019, lama antrean kembali turun tinggal 90 menit per orang.
Karena itu RSUD dr Iskak menyiapkan 16 orang untuk menjadi Duta SiPoetri, agar ke depannya aplikasi ini digunakan lebih luas.
“Idealnya setiap pasien tidak lebih dari 60 menit. Itu yang sedang kami kejar,” terang dr Khasil.
RSUD dr iskak Tulungagung melayani pasien rawat jalan 600-700 orang per hari.
Dari jumlah itu, hanya 180-210 pasien, atau setara 30 persen yang mendaftar lewat SiPoetri.
Sisanya mendaftar secara manual, dengan datang pagi-pagi dan berebut nomor antrean dengan pasien lain.
“Situasi ini yang menyebabkan tumpukan pasien di RSUD dr Iskak. Padahal seharusnya saling bergantian, ada yang pulang kemudian ada yang datang,” sambung dr Khasil.
Sistem SiPoetri sudah mengatur waktu kedatangan, dan perkiraan waktu pelayanan setiap pasien.
Sehingga pasien tetap bisa melakukan aktivitas di rumah, dan merencanakan waktu keberangkatan.
Selain itu yang lebih penting, saat pasien mendaftar lewat SiPoetri, maka ada tim yang langsung bekerja menyiapkan rekam medik pasien.
“Ada ratusan ribu rekam medik di rumah sakit ini. Begitu kita daftar online, ada tim yang bekerja hingga larut malam, untuk memastikan rekam medik ada di meja dokter saat pasien berobat,” tegas dr Khasil.
Saat ini apikasi SiPoetri yang berbasis Android baru diunduh seitar 500 orang.
Aplikasi ini juga bisa dipakai untuk mendaftarkan pasien lain.
Duta SiPoetri akan ditugaskan selama satu bulan penuh, untuk mengajari pasien menggunakan aplikasi ini.
Jika ponsel yang dipakai adalah Android, pasien akan diajari mengunduh, registrasi hingga cara mendaftar.
Jiika ponsel jenis lain, akan diajari cara mendaftar lewat SMS dan Whatsapp.
Setelah satu bulan, Duta SiPoetri akan ditugaskan dua orang per hari.
Masih menurut dr Khasil, pihaknya akan melakukan evaluasi akhir 2020 mendatang.
Nantinya loket pendaftaran manual akan dikurangi fungsinya.
“Loket tidak akan ditutup, karena masih ada pasien dari luar kota yang baru mendaftar. Tapi layanan dan sumber dayanya akan dikurangi secara signifikan,” pungkas dr Khasil.
Sumber: tribunnews.com