Saat ini, dunia tengah dihebohkan dengan maraknya kasus infeksi virus Corona yang berasal dari Wuhan, Cina. Infeksi yang oleh CDC dikategorikan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) ini merupakan infeksi pernapasan menyerupai SARS yang disebabkan oleh Virus Novel Corona. Virus baru yang memiliki nama lain 2019 – nCoV ini pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina dan saat ini terus menyebar hingga ke belahan dunia lain. Meski baru ditemukan pada Desember lalu, virus ini telah menjangkit lebih dari 2.700 orang berdasarkan laporan dari CNBC dan telah menyebar ke 13 negara.
CDC menyatakan hingga saat ini ada 7 jenis berbeda dari Virus Corona yang dapat menginfeksi manusia dan 3 diantaranya juga dapat menginfeksi hewan. 2019 Novel Coronavirus atau yang disingkat 2019 – nCoV, yang saat ini sedang menyebabkan Kejadian Luar Biasa di Cina adalah virus baru dan bukan termasuk 7 jenis virus yang telah ditemukan sebelumnya. 2019 – nCoV telah dideskripsikan oleh CDC sebagai virus persilangan antara virus SARs dan virus MERs (keduanya juga merupakan Virus Corona), karena virus ini menghasilkan respon inflamasi yang sangat tinggi pada manusia dan dapat menyerang sistem pernapasan atas dan bawah.
Pada awal penyebarannya, sebagian besar pasien yang terserang infeksi ini memilki kaitan yang serupa dengan pasar hewan dan makanan laut, sehingga diduga persebaran penyakit ini berasal dari hewan ke manusia. Namun demikian, jumlah pasien yang terjangkit virus ini terus bertambah dan pasien – pasien ini tidak lagi memiliki kaitan dengan pasar hewan menandakan bahwa persebaran penyakit juga terjadi dari manusia ke manusia. Bagaimanapun hingga saat ini belum diketahui pasti bagaimana virus ini dapat menyebar secara mudah antar manusia. Walaupun demikian CDC mengatakan Virus Korona yang telah ditemukan sebelumnya secara umum dapat menyebar melalui udara, hal inilah yang menyebabkan infeksinya sangat menular.
Saat ini meskipun kasusnya dilaporkan CNBC telah sampai ke Hong Kong, Makau, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Australia, Kanada, Prancis, Jepang, Malaysia, Nepal, Singapura, Korea Selatan dan Vietnam, namun tidak ada kematian yang dilaporkan terjadi di luar Cina. Sedangkan jumlah kasus di Cina sendiri berdasarkan laporan BBC telah mencapai 3.000 dengan jumlah kematian akibat Virus Korona ini sebanyak 81 orang.
Sejauh ini CDC mengatakan bahwa 2019 – nCoV dapat menyebabkan infeksi pernapasan pada segala kelompok usia dengan kategori sedang-parah yang meliputi gejala utama:
- Demam
- Batuk
- Sesak napas
Diperkirakan apabila seseorang terpapar dengan virus ini, maka orang tersebut akan memunculkan gejala diatas dalam waktu 2 – 14 hari. Virus ini diduga menyebabkan komplikasi bersifat fatal seperti kegagalan fungsi ginjal dan kegagalan napas.
Saat ini CDC menjelaskan bahwa belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk virus ini sehingga hanya terbatas pada pengobatan suportif. CDC belum merekomendasikan skrining yang bersifat universal pada saat ini. Meskipun demikian, CDC merekomendasikan kepada semua orang yang baru – baru ini berpergian khususnya ke Wuhan, Cina berserta semua yang tinggal dekat/ melakukan kontak dengan mereka untuk segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat dan menjalani pemeriksaan.
Kementerian Kesehatan Indonesia telah mengeluarkan poster terkait penyebaran infeksi yang diakibatkan oleh virus 2019 – nCoV ini yang didalamnya berisi penjelasan singkat mengenai infeksi ini, gejala klinis dari infeksinya, dan pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia, diantaranya :
- Menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun
- Menggunakan masker apabila batuk/pilek
- Mengkonsumsi makanan bergizi
- Berhati – hati untuk kontak dengan hewan
- Tidak mengkonsumsi daging yang belum dimasak
- Segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami demam yang disertai batuk/pilek dan sesak napas.
Sementara itu untuk petugas kesehatan, kementerian menghimbau agar petugas kesehatan senantiasa :
- Menggunakan alat pelindung diri (APD)
- Sering mencuci tangan pakai sabun sesuai dengan 5 waktu cuci tangan terlebih setelah kontak dengan pasien / lingkungan pasien
- Menghindari kontak / berada pada jarak dekat dengan penderita ISPA
- Mengingatkan penderita ISPA untuk menerapkan etika batuk.
CDC merekomendasikan kepada petugas medis agar apabila menemukan pasien yang memenuhi kriteria evaluasi terhadap infeksi virus 2019 – nCoV agar mengikuti langkah – langkah berikut :
- Memberikan alat perlindungan diri berupa masker kepada pasien dan memindahkan pasien ke ruangan terpisah dengan pintu tertutup
- Menggunakan ruang isolasi infeksi “airborne” jika ada
- Petugas medis yang berada di ruangan tersebut harus mengikuti SOP yang ada dalam hal pencegahan penularan, kontak dengan pasien, perawatan pasien dengan infeksi airborne dan penggunaan APD (contoh kaca mata dan helm dengan pelindung wajah)
- Memberitahukan kepada Lembaga Pengendalian Infeksi dan Departemen Kesehatan setempat apabila ada suspek kasus infeksi
(Saraswati S Putri)
Lampiran :
- Clinical management of severe Acute Respiratory Infection when Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS – CoV) infection is suspected – WHO
- Infection prevention and control during health care when novel coronavirus (nCoV) infection is suspected – WHO
- 2007 Guideline for Isolation Precautions: Preventing Transmission of Infectious Agents in Healthcare Settings – CDC
Source :
- https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/summary.html
- https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-nCoV/infection-control.html
- https://www.cdc.gov/infectioncontrol/guidelines/isolation/index.html
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20200127171508-4-133127/ini-sederet-fakta-tentang-virus-mematikan-corona
- https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/178529/WHO_MERS_Clinical_15.1_eng.pdf?sequence=1&isAllowed=y&ua=1
- https://www.bbc.com/indonesia/dunia-51218012
- https://www.modernhealthcare.com/providers/hospitals-advised-prepare-dealing-wuhan-coronavirus
- https://nurse.org/articles/wuhan-novel-coronavirus/