KARIMUN – Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun masih mengurus izin operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Batu.
Untuk tahap awal, RSUD Tanjung Batu masih akan bertipe D-Pratama.
Rumah sakit tipe ini harus memiliki setidaknya dua dokter spesialis, meskipun belum berstatus tetap bertugas di sana.
Dua dokter spesialis yang akan disediakan di RSUD Tanjung Batu adalah dokter anak dan dokter penyakit dalam.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi mengatakan, pihaknya berencana mendatangkan dokter lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan Universitas Riau (UR).
Rachmadi menyebutkan, sebelumnya Pemerintah Kabupaten Karimun pernah bekerja sama dengan UGM.
Kebetulan untuk UGM kita sudah pernah kerjasama sebelumnya. Pak Dirut RSUD Tanjung Batu yang baru dilantik (dr Dedi Abriyanto) juga sudah beberapa kali kerjasama dengan UGM. Waktu dia bertugas di RSUD Muhammad Sani (Karimun),” kata Rachmadi.
Namun untuk awal, lanjut Rachmadi, dokter spesialis dari UGM Yogyakarta hanya akan bertugas sementara di RSUD Tanjung Batu.
“Minimalnya selama enam bulan,” ucap Rachmadi.
Selain dua spesialis, RSUD Tanjung Batu, juga akan diisi oleh enam orang dokter umum.
Untuk tahap awal mereka akan didatangkan dari puskesmas-puskesmas terdekat seperti Kecamatan Kundur Barat dan Kundur Utara.
Tunggu Izin Operasional Keluar, RSUD Tanjung Batu Karimun Belum Bisa Beroperasi
Izin operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Batu masih dalam pengurusan.
Meskipun sejumlah pejabat struktural RSUD yang berada di Pulau Kundur itu telah dilantik, namun fasilitas kesehatan itu belum beroperasi.
“Sekarang jabatan struktural sudah disisapkan. Mereka yang akan menyiapkan operasioanalnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi, Selasa (14/1/2020).
Rachmadi menyebutkan, diperlukan waktu beberapa bulan dalam pengurusan izin operasional RSUD Tanjung Batu itu.
Ia memastikan dengan keluarnya izin operasional, maka RSUD Tanjung Batu itu bisa melayani warga yang ingin berobat.
“SOTK sudah ada, izin prinsip sudah ada. Tinggal izin operaeioanal. Insya allah sebentar lagi kita operasionalkan. Kita usahakan di Bulan Maret,” ujarnya.
RSUD Tanjung Batu akan beroperasi di gedung Puskesmas Tanjung Batu, Kelurahan Tanjung Batu Kota, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
“Bangunan yang sekarang Puskesamas Tanjung Batu digunakan untuk rumah sakit. Sambil berbenah juga. Puskesmas pengganti di Sei Sebesi. Sudah ada fisiknya. Tinggal mengoperasionalkan,” papar Rachmadi.
Apabila telah beroperasi, maka RSUD Tanjung Batu akan menjadi tipe D-Pratama. Dimana rumah sakit pada tipe ini harus memiliki dua dokter spesialis. Akan tetapi boleh diisi oleh dokter yang belum menjadi petugas tetap di rumah sakit tersebut.
Dengan adanya RSUD Tanjung Batu maka Kabupaten Karimun akan memiliki dua rumah sakit pemerintah.
Saat ini Karimun telah memiliki RSUD Muhammad Sani yang terletak di Pulau Karimun Besar.
Pendirian RSUD Tanjung Batu sudah diwacanakan selama 10 tahun. Dimana studi kelayakannya sudah dilakukan sejak tahun 2009.
Rumah sakit baru ini berada di Pulau Kundur yang memiliki tiga kecamatan. Pulau Kundur merupakan pulau terbesar di Kabupaten Karimun.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Batu di Karimun segera beroperasi melayani pasien.
Hal ini ditandai dengan pelantikan Direktur RSUD Tanjung Batu oleh Bupati Karimun Aunur Rafiq beberapa hari lalu di Gedung Nilam Sari, Komplek Perkantoran Bupati Karimun.
Selain direktur, tiga pejabat yang akan mendukung operasional RSUD di Pulau Kundur tersebut juga dilantik. Yakni Kepala Seksi Pelayanan, Kepala Seksi Penunjang dan Kabag TU.
Pejabat yang dilantik sebagai Direktur RSUD Tanjung Batu adalah dr Dedi Abriyanto.
Dedi yang diwawancara usai pelantikan mengatakan, akan mengembangkan pelayanan RSUD yang akan dipimpinnya.
“Saya sudah pengalaman di Puskesmas dan di RSUD Muhammad Sani. Jadi akan menggabungkannya. Harusnya lebih mudah untuk pelayanan,” kata Dedi.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Batu yang dilantik, dr Dedi Abriyanto sebelumnya pernah dipercaya mengisi jabatan di Kabupaten Karimun.
Pria kelahiran Riau pada 13 Oktober 1973 itu mulai menjabat di Pemerintahan Daerah Kabupaten Karimun sejak tahun 2009 sebagai Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Dasar di Dinas Kesehatan.
Karirnya di birokrasi ia lanjutkan pada tahun 2011 sebagai Kepala Puskesmas Meral.
Tahun 2017, dr Dedi Abriyanto dipindahkan ke RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun sebagai Kepala Bidang Penunjang.
Selanjutnya pada tahun 2018 Dedi menjabat sebagai Kabid Pelayanan RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun.
Bupati Karimun Aunur Rafiq melantik Dedi sebagai Direktur RSUD Tanjung Batu di Gedung Nilam Sari, Komplek Perkantoran Bupati Karimun beberapa hari lalu.
Selain direktur, tiga pejabat yang akan mendukung operasional RSUD di Pulau Kundur tersebut juga dilantik. Yakni Kepala Seksi Pelayanan, Kepala Seksi Penunjang dan Kabag TU.
Hanya saja hingga saat dilantik, Dedi belum mengetahui kelas RSUD Tanjung Batu. Kemungkinan untuk awal ini di kelas D Pratama.
“Saya belum tahu. Tapi infonya D Pratama. Untuk kelas D Pratama ini sama dengan puskesmas. Tapi ada 10 ruang inap dan boleh ada pelayanan spesialis. Untuk SDM mungkin akan dibagi dari puskesmas-puskesmas,” ujarnya.
Dengan pelantikan tersebut, maka Kabupaten Karimun akan memiliki dua rumah sakit pemerintah. Saat ini Karimun telah memiliki RSUD Muhammad Sani yang terletak di Pulau Karimun Besar.
Profil Direktur RSUD Tanjung Batu Karimun, Pernah Isi Sejumlah Posisi di Dinas Kesehatan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Batu yang dilantik, dr Dedi Abriyanto sebelumnya pernah dipercaya mengisi jabatan di Kabupaten Karimun.
Pria kelahiran Riau pada 13 Oktober 1973 itu mulai menjabat di Pemerintahan Daerah Kabupaten Karimun sejak tahun 2009 sebagai Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Dasar di Dinas Kesehatan.
Karirnya di birokrasi ia lanjutkan pada tahun 2011 sebagai Kepala Puskesmas Meral.
Lulusan S1 Kedokteran Universitas Dipenogoro (Undip) Semarang tersebut dipercaya sebagai Kepala Bidang Pelayanan Kedehatan Dinas Kesehatan di tahun 2013.
Tahun 2017, dr Dedi Abriyanto dipindahkan ke RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun sebagai Kepala Bidang Penunjang.
Selanjutnya pada tahun 2018 Dedi menjabat sebagai Kabid Pelayanan RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun.
Bupati Karimun Aunur Rafiq melantik Dedi sebagai Direktur RSUD Tanjung Batu di Gedung Nilam Sari, Komplek Perkantoran Bupati Karimun beberapa hari lalu.
Selain direktur, tiga pejabat yang akan mendukung operasional RSUD di Pulau Kundur tersebut juga dilantik. Yakni Kepala Seksi Pelayanan, Kepala Seksi Penunjang dan Kabag TU.
Hanya saja hingga saat dilantik, Dedi belum mengetahui kelas RSUD Tanjung Batu. Kemungkinan untuk awal ini di kelas D Pratama.
“Saya belum tahu. Tapi infonya D Pratama. Untuk kelas D Pratama ini sama dengan puskesmas. Tapi ada 10 ruang inap dan boleh ada pelayanan spesialis. Untuk SDM mungkin akan dibagi dari puskesmas-puskesmas,” ujarnya.
Dengan pelantikan tersebut, maka Kabupaten Karimun akan memiliki dua rumah sakit pemerintah. Saat ini Karimun telah memiliki RSUD Muhammad Sani yang terletak di Pulau Karimun Besar.
Pendirian RSUD Tanjung Batu sudah diwacanakan selama 10 tahun. Dimana studi kelayakannya sudah dilakukan sejak tahun 2009.
Dedi yang diwawancara usai pelantikan mengatakan akan mengembangkan pelayanan RSUD yang akan dipimpinnya.
“Saya sudah pengalaman di Puskesmas dan di RSUD Muhammad Sani. Jadi akan mengkombainnya. Harusnya lebih mudah untuk pelayanan,” kata ayah satu anak itu.
Untuk gedung yang akan dipakai sebagai RSUD baru ini adalah Puskesmas Tanjung Batu, di Kelurahan Tanjung Batu Kota, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Rumah sakit baru ini berada di Pulau Kundur yang memiliki tiga kecamatan. Pulau Kundur merupakan pulau terbesar di Kabupaten Karimun. (tribunbatam.id/elhadif putra)
Sumber: tribunnews.com