SEMARANG – Para perawat di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro Kota Semarang, didorong mulai meningkatkan kapasitas, melalui penelitian serta meningkatkan pelayanan publik. Kegiatan tersebut sebagai upaya untuk menyesuaikan diri dalam era revolusi industri 4.0. Hal itu disampaikan Direktur RSUD Kota Semarang, Susi Herawati, saat menyampaikan sambutan dalam seminar keperawatan bertajuk research and inovation, di auditorium Amartha RS KRMT Wongsonegoro Kota Semarang, Jalan Fatmawati No 1 Semarang, baru-baru ini. ”Kami mendorong para perawat meningkatkan kapasitas diri, seperti melakukan penelitian serta meningkatkan pelayanan publik. Ini dalam rangka menghadapi era revolusi industri 4.0,” katanya.
Seminar diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPK-PPNI) RSUD Kota Semarang, bersama jajaran RSUD Kota Semarang. Sejumlah narasumber dihadirkan di acara tersebut, seperti Prof Dr Nursalim (guru besar Universitas Airlangga Surabaya) dan Dr Arwani (dosen Poltekkes Semarang). Susi Herawati menambahkan, banyak bidang yang bisa diteliti oleh perawat, misalnya dengan mengambil kajian tentang hal-hal dalam kehidupan sehari-hari. Ke depan, para perawat diharapkan dapat menghasilkan karya unggulan, yang menjadi tolok ukur kompetensi. ”Kami mengapresiasi kegiatan ini. Tahun 2019, RSUD Kota Semarang meraih penghargaan terkait pelayanan publik yang prima, maka ini harus dipertahankan,” imbuhnya.
Ketua DPK PPNI RSUD Kota Semarang, Dini Heri Asmoro mengatakan, selain seminar, pada kesempatan itu juga diselenggarakan pelantikan pengurus pergantian antar waktu (PAW) DPK PPNI RSUD Kota Semarang periode 2020-2021. Berkaitan dengan acara tersebut, pihaknya berharap, ke depan perawat di RSUD Kota Semarang lebih maju dan semangat dalam mengembangkan keilmuannya. ”Jumlah perawat di RSUD Kota Semarang sekitar 540 orang lebih. Kami ingin mengajak untuk maju bersama. Kami datangkan narasumber yang mumpuni di bidangnya supaya hasilnya lebih maksimal,” terangnya. Sementara itu, Kasi Keperawatan RSUD Kota Semarang, Philip Purwo Wahyono, menjelaskan seminar keperawatan merupakan bagian dari rangkaian hari ulang tahun (HUT) RSUD Kota Semarang ke 29. Rangkaian HUTsendiri sudah dimulai sejak Desember sampai pertengahan Januari. ”Sebelumnya sudah ada beberapa kegiatan yang dilakukan, seperti apel bersama, pembagian ribuan sayuran kepada masyarakat di Simpanglima. Kemudian, seminar keperawatan, pekan depan seminar kedokteran,” terangnya.
Berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat, dia ingin masyarakat atau pasien yang semula datang ke RSUD Kota Semarang dalam keadaan sakit, kemudian kembali dengan perasaan bahagia. Hal ini, kata dia, sebagai mana arahan dari Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi agar mampu bergerak bersama. ”RSUD Kota Semarang semakin berbenah, salah satunya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” imbuhnya. Ketua panitia acara, Ahmad Musyafiq menambahkan, seminar diikuti sekitar 500 peserta yang terdiri dari perawat, dosen, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum. ”Minat peserta dalam acara ini tinggi. Kami berharap, para peserta nantinya dapat menulis artikel atau penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu keperawatan,” katanya. (arw-42)
Sumber: suaramerdeka.com