SUMUR BANDUNG — Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk memindahkan RSUD Ujungberung terus dimatangkan. Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menuturkan pemkot telah menyiapkan lahan relokasi yang berdekatan dengan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang ada di Gedebage.
“Kalau (opsi) dari kita sudah ada, itu yang dekat dengan stadion GBLA, yang dekat jalan tol (Purbaleunyi). Itu sangat representatif kalau titik itu disepakati. Itu akan menjadi bagian dari fasilitas yang sangat luar biasa karena terintegrasi dengan fasilitas yang sudah ada di sana,” kata Ema, Selasa (31/12/2019).
Ema mengatakan, pemkot memiliki lahan seluas sekitar 10 hektar di kawasan Gedebage itu. Nantinya, bangunan RSUD yang ia sebut direncanakan memiliki 7 lantai ini akan menggunakan sebagian lahan milik pemkot tersebut.
Ema menilai calon lokasi RSUD di Gedebage ini sangat strategis lantaran berdekatan dengan sejumlah bangunan yang menjadi pusat kegiatan. Selain Stadion Gedebage, terdapat perumahan Summarecon dan bangunan Masjid Al-Jabbar yang berdiri megah.
Selain itu, pemerintah juga bakal mendorong pembangunan pusat LPTQ serta sejumlah sekolah. “Jadi saya pikir ini akan menjadi sebuah kawasan atau kota baru yang ada di kawasan Bandung Timur dengan semua fasilitas yang ada. Kalau sarana kesehatan lengkap, pendidikan lengkap, saya pikir ini keberkahan bagi warga masyarakat yang ada di sana,” jelasnya.
Saat ini rencana relokasi RSUD tengah berada dalam tahap detail engineering design (DED). Ema menuturkan pembangunan fisik RSUD yang dan diproyeksikan bakal dikerjakan pada 2021 dan rampung setahun kemudian. Pemerintah belum menentukan peruntukkan bangunan RSUD yang saat ini digunakan di kemudian hari.
Terkait anggaran, Ema memproyeksikan biaya yang dibutuhkan tak akan jauh berbeda dengan dana pembangunan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) yang baru dibuka di Kopo. Pembuatan RSKIA sendiri, menurut Ema, menelan anggaran sekitar Rp800 miliar.
“Kalau RSUD mungkin kisaran seperti itu (seperti RSKIA). Tapi mungkin bisa lebih murah karena yang Rp800 (miliar) itu termasuk pembebasan lahan. Kalau ini (RSUD), kan, lahannya sudah dimiliki oleh kita. Tapi saya belum berani nyebut angka berapa. Nanti kita setelah selesai DED baru kita melihat berapa kisaran biaya yang dibutuhkan,” ungkapnya.
Sumber: ayobandung.com