KOTA, Radar Kudus – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R Soetrasno Rembang mengimplementasi green hospital. Kemarin tim penilai lomba implementasi green hospital tiba di Rembang. Untuk menilai langsung bagaimana kondisi di rumah sakit plat merah itu. Guna penilaian akhir dalam lomba yang digelar kementerian kesehatan.
Total ada 43 rumah sakit yang ikut lomba tersebut. RSUD dr. R Soetrasno masuk dalam kategori lomba rumah sakit Pemerintah/RSUD/TNI/Polri. ”Yang lolos ke tahap verifikasi lapangan ada 11 rumah sakit,” kata Catur Wahyu Prasetyo, salah satu tim penilai dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Sebelum penilaian ke lapangan, pihak rumah sakit mengisi formulir yang dikirim oleh Kemenkes. Formulir tersebut berisi tentang masalah lingkungan, efisiensi energi dan kebijakan yang mendukung green hospital.
Salah satu penilaiannya adalah adakah kebijakan Pimpinan terkait penghematan energi di rumah sakit. Seperti pemakaian lampu penerangan yang menggunakan energi surya. Yang termasuk indikator penghematan energinya.
”Di rumah sakit apakah sudah menggunakan teknologi hemat energi seperti lampu LED. Atau sudah menggunakan AC jenis inverter, kemudian untuk komponen efisiensi energi kami juga melihat apakah ada yang memiliki sertifikasi tentang kompetensi terkait pengelolaan energi,” jelasnya.
Tim penilai itu diterima Bupati Rembang Abdul Hafidz dan jajaran RSUD dr. R. Soetrasno Rembang. Tim penilai itu dari Kemenkes, Kementerian Lingkungan Hidup dan Asosiasi Perhimpunan Ahli Lingkungan Hidup.
Direktur Utama RSUD dr R Soetrasno dr. Agoes Setyo Hadi mengatakan, pihaknya telah melaksanakan seluruh ketentuan pengelolaan lingkungan rumah sakit. Seperti limbah, udara dan sampah.
”Selain itu landscape rumah sakit seperti pengelolaan air, pohon peneduh, biopori,” katanya.
Setelah tahapan penilaian verifikasi lapangan selesai, rencananya Senin depan akan diumumkan juaranya. Sebelumnya, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia, RSUD dr.Soetrasno Rembang mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Atas sistem pengolahan sampah atau limbah yang baik. Penghargaan diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Salatiga bulan Juli 2019 kemarin. (vah)
Sumber: jawapos.com