MAJALENGKA – Rumah Sakit Umum Cideres, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka luncurkan lima program baru yang akan lebih memberikan kenyamanan dan keramahan bagi para pengunjung Rumah Sakit baik anak maupun lansia dibading yang terjadi selama ini.
Menurut keterangan Direktur Rumah Sakit dr Asep Suandi, program tersebut antara adalah pendaftaran secara online, cara pendaftaran seperti ini akan memudahkan bagi pasien dan keluarganya untuk mendaftarkan diri saat akan berobat ke Rumah Sakit. Mereka bisa mendaftar di rumah dengan membuka aplikasi layanan pendaftaran. RS santun lansia, RS ramah anak, ramah lingkungan dan pelayanan persalinan 3 in 1. Bagi ibu melahirkan ketika pulang anak sudah mendapatkan akta kelahiran.
“Bagi lansia yang akan berobat disediakan pelayanan pendaftaran khusus, dengan ruang tunggu yang nyaman dan khusus pula. Di kami juga sudah tersedia ruang tunggu anak-anak yang cukup luas dengan sejumlah arena permainan dan alat kreativitas anak. Dengan demikian anak dan lansia tidak akan bosan ketika menunggu giliran pemeriksaan di klinik,” kata Asep.
Asep mengatakan, sementara ini RS Cideres masih berada di kelas C, hanya kedepan sesuai dengan renstra dan RPJMD yang telah dibuat dalam 5 tahun kedepan Rumah Sakit bisa naik ke kelas B, dan bisa menjadi rujukan dari rumah sakit rumah sakit yang lain di sekitarnya.
“Rumah Sakit yang dulu hanya balai pengobatan seiring dengan berjalannya waktu dan kepengkapan pasilitas medis kelasnya akan terus naik,” kata Asep.
Asep menjelaskan RSUD Cideres mulai berdiri di tahun 1883 didirikan oleh seorang warga Belanda bernama Verhoeven, setahun kemudian tepatnya Tahun 1884 dibangun balai pengobatan dengan arsitektur bergaya Eropa yang pembanguannya mendapat ijin dari Bupati saat itu Raden Tumenggung Soera Adhiningrat.
Di tahun 1923 sifat kepemilikan Balai Pengobatan Ziekenhuis Tjideres dari Zending menjadi swasta. Kemudian pada 1 Oktober 1928 balai pengobatan ini diresmikan menjadi Rumah Sakit pembantu oleh Dinas Kesehatan setempat
Di tahun 1938 Gubernur Jawa Barat L.G.C.H Van Der Hoek memberikan sumbangan untuk pembangunan gedung perawatan kelas I, sekaligus sebagai Rumah Sakit pendidikan dengana danya sekolah pendidikan Juru Rawat dan sekolah Bidan.
Beberapa tahun kemudian tepatnya Tahun 1947, hospital Tjideres pengelolaanya diambil alih oleh pemda Majalengka. Malah di Tahun 1989 seluruh tanah, gedung dan peralatan RS Sinode Gereja Kristen Pasundan telah dibelioleh Pemda dengan anggaran yang bersumber dari Pemprov Jabar.
“Saat ini Rumah Sakit sudah berkembang pesat dengan instalasi pelayanan rawat jalan yang lengkap pula. Semua layanan klinik ada, klinik saraf, rehabiltasi medik, prikiatri, paru, ortopedi, berah saraf, kulit dan kelamin serta hemodialisa juga tersedia. Alat kesehatan yang tersedia juga kini baru dan cukup canggih,” ungkap Direktur RS Cideres.
Malah menurutnya RS juga telah memiliki pengolahan limbah cair dengan teknologi yang sangat modern yaitu dengan membran bioreaktor system, yaitu pengolahan limbah secara aerobik dengan cara disaring secara bioreaktor. Limbah cair ini saat keluar sudah bersih dan bisa dipergunakan untuk mencuci kendaraan atau menyiram tanaman.
Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan peluncuran lima program ini diharapkan benar-benar bisa memberikan kenyamanan kepada pasien yang berkunjung ke RS Cideres. Lansia dan anak bisa mendapat perlakuan yang benar-benar nyaman.
“Rumah Sakit tetap harus dikembangkan agar bisa mebar-benar menjadi pusat rujukan. Sehingga pasien tidak perlu berobat ke luar kota namun bisa di Majalengka,” ungkapnya.***
Sumber: pikiran-rakyat.com