GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul terus berusaha menyelesaikan pembangunan fisik RSUD Tipe D Saptosari.
RS tersebut ditargetkan selesai pembangunan serta dapat beroprasi pada tahun 2020 mendatang.
Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Dewi Irawaty, Minggu, (11/11/2018).
Menurutnya, saat ini proses pembangunan masih ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) selaku OPD teknis.
Pembangunan meliputi fisik hingga instalasi mekanikal untuk mendukung pengoperasian RSUD.
“Untuk perkembangan ada di OPD teknis yang menangani,” imbuhnya pada Tribunjogja.com.
Dewi mengatakan, saat ini proses penyiapan fisik terus dikebut.
Di sisi lain, dinas kesehatan juga berencana mengadakan rekrutmen sumber daya manusia untuk pengelolaan.
“Tahun depan memang baru fokus pada rekrutmen Sumber Daya Manusia (SDM), yang rencananya pada 2019 mendatang mulai melakukan perekrutan,” terangnya.
Ia menjelaskan, untuk pengoperasian secara penuh memang membutuhkan proses yang panjang, setelah rekrutmen tenaga pengelola dinkes harus segera membuat struktur manajemennya.
“Prosesnya harus bertahap dan tidak serta merta beroprasi, saya optimistis di awal 2020 RSUD sudah dapat beroperasi dengan maksimal,” katanya.
Sementara itu, Kepala DPUPRKP Gunungkidul Eddy Praptono saat dikonfirmasi terkait dengan pembangunan RSUD Tipe D di Saptosari mengatakan, proses terus berjalan hingga sekarang.
Menurut dia, selain pembangunan fisik di tahun ini juga melakukan pemasangan instalasi mekanikal elektrik. Pemasangan ini bertujuan untuk mendukung pengoperasian RSUD secara penuh.
“Kita baru menyelesaikan instalasi mekanikal elektrik,” katanya.
Disinggung mengenai target pembangunan, ia mengakui ada sedikit kendala terkait dengan kegagalan pembahasan APBD Perubahan 2018.
“Memang ada sedikit kendala karena APBDP 2018, seperti kami telah memasukkan pembangunan instalasi pengelolaan limbah, jadi belum bisa terealisasi pada tahun ini,” katanya.
Menurutnya dengan adanya keterlambatan dalam pembangunan instalasi pengelolaan limbah maka dapat berpengaruh dengan target penyelesaian RSUD.(*)
Sumber: tribunnews.com