KUDUS – Sistem Pelayanan Haemodialisa Terintegrasi (Si Pena Hati) melalui aksi dan aplikasi untuk kesehatan ginjal, diluncurkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Loekmono Hadi Kudus. Di antara program unggulan diwujudkan dalam aksi kegiatan edukasi pasien, kelompok senam, serta jemput bola bagi pasien gagal ginjal dalam kondisi emergency.
Selain itu melalui aksi gathering CLBK (Care, Love, and Be Healthy Kidney) atau rawat dengan cinta untuk ginjal yang sehat. Sedang dalam aplikasinya, Si Pena Hati membantu memberi peringatan (reminder) kepada pasien gagal ginjal agar tidak lupa kontrol, minum obat, cuci darah/ Haemodialisa (HD) rutin, serta melakukan senam ginjal- ginjal.
Kasi Pelayanan Rawat Inap RSUD Loekmono Hadi Kudus, Desi Wijioarti Skep Ners mengatakan, aplikasi Si Pena Hati dapat memberikan motivasi pasien gagal ginjal untuk terus hidup sehat. “Kelompok pasien dapat saling mengingatkan untuk melakukan kontrol, minum obat hingga HD rutin sesuai jadwal,” ujarnya, Minggu (4/11).
Si Pena Hati merupakan hasil karyanya, sekaligus penilaian kinerja (proper) usai mengikuti Pendidikan Latihan Kepemimpinan (Diklatpim) IV. Si Pena Hati di launching Sabtu (3/11), dan telah terintegrasi dengan seluruh rumah sakit dan Puskesmas di Kudus. Fitur aplikasi dijalankan menggunakan layanan pesan pendek atau Short Message Service (SMS).
Direktur RSUD Loekmono Hadi, dokter Azis Akhyar mengaku, aplikasi tersebut sangat bermanfaat bagi rumah sakit dalam memberikan informasi dan penanganan pasien gagal ginjal. Saat ini pihaknya menangani lebih 100 pasien gagal ginjal. Rata- rata setiap minggu, pasien melakukan dua kali cuci darah.
“Si Pena Hati akan selalu memberikan peringatan agar pasien gagal ginjal tertib menjalani cuci darah rutin, minum obat dan kontrol sesuai jadwal,” katanya. (Trq)
Sumber: krjogja.com