KAJEN – Manajemen Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Kajen menegaskan siap untuk menjadi ujung tombak pelayanan dalam bidang kesehatan kepada masyarakat di Kota Santri. Demikian disampaikan Direktur RSUD Kajen, Dwi Arie Gunawan, Minggu (16/9).
“Dengan semangat berbagi harapan kami RSUD Kajen bisa menja rumah sakit gratis bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan. Makanya dalam peringatan HUT RSUD Kajen ke-13 pada 25 Agustus 2018 lalu, tema yang kami usung adalah RSUD Kajen Berbagi Menuju Rumah Sakit Gratis Kabupaten Pekalongan,” jelasnya.
Tema itu merupakan bentuk penegaskan harapan dan mimpi RSUD Kajen untuk menjadi rumah sakit gratis untuk masyarakat Kabupaten Pekalongan.
Ada beberapa mekanisme yang bisa digunakan guna menuju ke harapan tersebut, yaitu menggunakan fasilitas asuransi dari pemerintah seperti BPJS, asuransi kesehatan daerah atau Jamkesda dan pemanfaatan dana zakat, infaq dan sedekah.
“Fokus yang menjadi sasaran dalam program ini adalah delapan golongan penerima zakat, sebagaimana yang tercantum dalam Alquran. Mulai dari fakir, miskin, orang terlilit hutang dan lainnya,” katanya.
Dalam pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah RSUD Kajen bekerja sama dengan Rumah Zakat Indonesia yang telah berpengalaman mengelola dana zakat.
Rumah Zakat, kata dia, memiliki badan hukum resmi. Tak hanya dengan rumah zakat, RSUD Kajen juga bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat yaitu Sedekah Rombongan.
Lembaga ini fokus pada penanganan pendampingan pasien darurat yang mengalami kesulitan dalam hal akomodasi, transportasi ketika proses rujuk ke rumah sakit luar daerah.
Diakuinya untuk mewujudkan harapan dan mimpi RSUD Kajen menjadi rumah sakit gratis bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan bukanlah pekerjaan yang mudah.
Keterbatasan SDM dan kesamaan visi, kata dia, menjadi tantangan tersendiri. Meski begitu, dengan semangat berbagi dan beribadah, bukannya tidak mungkin RSUD Kajen menjadi rumah sakit gratis untuk masyarakat Kabupaten Pekalongan bisa terwujud.
Sumber: suaramerdeka.com