Sentani – Pelaksana tugas harian (Plt) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari Kabupaten Jayapura, dr. Petrollena Marcia Risamasu, mengajak masyarakat yang berkunjung ke rumah sakit tersebut membantu menjaga kebersihan lingkungan dan fasilitas yang ada, agar tercipta kenyamanan bagi semua.
“Terkait sampah bekas pakai pasien dan keluarga pasien, itu memang sudah kami sediakan tong sampah. Kalau dilihat di setiap sudut itu sudah ada tong sampah ukuran besar. Namun kesadaran membuang sampah di tempatnya itu yang belum ada,” katanya, saat ditemui Jubi di ruang kerjanya, Rabu (6/6/2018).
Petrollena mengatakan sampah yang berceceran di samping tong itu seperti kertas, tisue, diapers, dan sampah lainnya, adalah bukti bahwa pengunjung rumah sakit belum memiliki kesadaran membuang sampat pada tempatnya.
“Saya ingin mengajak masyarakat yang berkunjung untuk taat menjaga kebersihan dan fasilitas yang ada di sini. Jangan kita saling baku tolak, saling menyalahkan, tetapi dengan kesadaran yang tinggi sehingga ketika dia menggunakan dia juga merasa nyaman,” katanya.
Petronela menjelaskan di satu sisi RSUD ini memiliki petugas kebersihan. Namun diakuinya, pihak rumah sakit belum bisa memberikan layanan optimal tekait kebersihan. Untuk itu ia berharap ada kerjasama masyarakat yang berkunjung agar kebersihan di RSUD ini terjaga dengan baik.
“Untuk mengerjakan semua di dalam RSUD ini tidak bisa langsung dalam sekejap tapi proses itu harus terjadi perlahan-lahan dan penyadaran ke masyarakat harus ada,” ucapnya.
Untuk menerapkan itu ia memulai dari setiap pegawai di RSUD Yowari, terutama dalam kenyamanan pelayanan pasien di rumah sakit ini.
“Kadang-kadang itu mereka ganas sama pelayanan jadi seenaknya saja buang sampah. Sengaja buang sampah untuk melampiaskan kekesalannya lewat situ, mungkin saja seperti itu. Untuk itu masyarakat juga perlu sadar karena tidak bisa langsung secara serta merta dilakukan,” ucap Petronela.
Kepala petugas kebersihan RSUD Yowari, Dominggus Beam Wenda, ketika dihubungi Jubi, mengatakan soal menjaga kebersihan di lingkungan rumah sakit, pihaknya sudah selalu mengingatkan namun tidak dihiraukan oleh keluarga pasien.
“Saya selalu kasih tahu pengunjung untuk tidak boleh buang sampah sembarang. Saya sudah beli megaphone untuk umumkan itu kepada pengunjung di setiap ruangan agar penjaga pasien keluar dan cleaning serviceyang mengerjakan ruangan di dalam,” ucapnya.
Ia mengatakan sebenarnya yang membuat sampah bertumpuk di area rumah sakit ini bukan pasien melainkan pengunjung atau mereka yang menjaga pasien.
“Yang membuat rumah sakit kotor itu keluarga pasien yang dari jauh-jauh. Mereka makan dan tidur pun di rumah sakit. Ludah pinang dan sampah lainnya dibuang di sembarang tempat, walau sudah diberitahu namun masih saja dilakukan,” kata Beam Wenda. (*)
Sumber: tabloidjubi.com