SAMARINDA – Paling lama tahun 2019 mendatang, RSUD IA Moeis Samarinda sudah harus naik kelas dari tipe C menjadi tipe B.
Pemprov Kaltim berharap agar rumah sakit milik Pemkot Samarinda bisa menjadi rumah sakit rujukan pasien di regional Kaltim.
Direktur RSUD IA Moeis Andi M Idris di Balaikota Samarinda, Jalan Kesuma Bangsa, Rabu (6/6/2018) mengakui bahwa masih sangat banyak yang perlu dibenahi, khususnya yang berkaitan dengan pembangunan fisik dan kelengkapan sarana dan prasarana.
Karena usia bangunan sudah cukup tua, seluruh bangunan RSUD IA Moeis akan direhab total.
“Rumah sakit ini kan sudah 20 tahun. Jadi perlu rehab total, perluasan juga,” ujarnya.
Untuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih harus dilengkapi dan ditambah, pihak RSUD IA Moeis akan bekerjasama dengan RSUD AW Syahranie Samarinda.
“Sebagian kita datangkan dari sana, RSUD AW Syahranie,” ujarnya.
Andi juga memastikan bahwa kenaikan kelas ini akan memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi masyarakat.
Seperti diketahui, kata dia, rumah sakit rujukan tipe B masih hanya ada, antara lain RSUD Kanudjoso di Kota Balikpapan dan RSUD Parikesit di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Dengan sistem pengobatan berjenjang yang berlaku saat ini, pasien di Kota Samarinda tak bisa langsung berobat ke rumah sakit tipe A RSUD AW Syahranie yang ada di Kota Samarinda.
Selama ini, pasien rujukan selalu kelimpungan jika harus dirujuk ke rumah sakit tipe B yang posisinya ada di luar Kota Samarinda.
“Jadi kalau ada tipe B di sini, pasien nggak perlu jauh-jauh ke luar kota. Selama ini, pasien rujukan ke rumah sakit tipe B harus dilarikan ke Tenggarong, ke Balikpapan,” katanya. (*)
Sumber: tribunnews.com