Rumah sakit sudah seharusnya peduli lingkungan demi mewujudkan kesehatan masyarakat. Rumah sakit dan tenaga medis memiliki peran penting dan tanggung jawab sebagai fungsi preventif terhadap lingkungan. Salah satunya kepedulian dalam mengolah sampah. Sampah di rumah sakit terdiri dari sampah medis dan non medis.
Mengintip aktivitas dan semangat bersih-bersih RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, berbagai proses pemilahan sampah ternyata juga dilakukan oleh tenaga medis. Direktur Penunjang RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dr. Lia G. Partakusuma, SpPK memberikan penjelasannya, Minggu (26/2).
“Rumah sakit ternyata bukan urus obat pasien dan perawat saja, tetapi kita juga memilah sampah. Kita memulai dari lingkungan kerja dulu, dari hal kecil,” ungkapnya.
Sampah Medis
Adalah sampah yang ada hubungannya dengan pasien. Di antaranya jarum suntik, infus yang sudah dipakai dan terdapat darah pasien, organ-organ habis operasi (jaringan biologis), sisa-sisa obat dan lainnya. Untuk popok terbagi 2 kategori medis dan non medis.
“Kita pilah di sini. Si perawat medis dan dokter belajar memilah. Habis operasi mana yang harus dicuci lagi. Disini ada 3 clean, clean ruangan, clean baju-baju linen, dan alat medis harus steril,” jelas Lia.
Sampah Non Medis
Sampah yang tidak ada kaitannya dengan pasien seperti kertas-kertas yang tidak terpakai. Pemilahan ini dilakukan berdasarkan Undang-Undang soal aturan sampah medis dan non medis. Tempat sampah juga dibedakan menjadi sampah medis dan non medis. “Setelah memilah, kita kerja sama dengan pihak ketiga. Pihak ketiga juga harus melalui perizinan yang ketat,” kata Lia. (cr1/JPG)
Sumber: wartaplus.com