MESUJI–Semua pasien yang datang dan berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mesuji nantinya mendapatkan pelayanan yang sama. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mesuji, Fuad Amrulloh. Dia akan meminta kepada dinas terkait untuk tidak membeda-bedakan pasien yang mampu dengan yang kurang mampu.
“Jika rumah sakit sudah beroprasi, kami pihak Legislatif meminta pelayanan diberikan secara merata, jangan dibeda-bedakan. Kaya atau miskin dapat ruangan yang sama,” kata Fuad, melalui telepon, Minggu (21/8/2016).
Dia menjelaskan di Mesuji tidak boleh ada pembatasan hak antara masyarakat. Dia berharap pemerintah desa dapat memberikan penjelasan yang baik kepada warganya untuk pergi ke rumah sakit jika sedang dalam keadaan sakit.
“Jangan takut biaya mahal, berobatlah karena pemerintah Mesuji akan memberikan hak-hak warga Mesuji.”
Saat ini, pembangunan gedung RSUD bantuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah selesai 100%. Sedangkan bangunan fisik yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sudah berjalan sekitar 70%.
Kepala Dinas Kesehatan Mesuji, Budiman Nainggolan, mengutarakan jika saat ini RSUD tinggal melengkapi alat kesehatannya.
“Bulan ini proses pengiriman alkes dari Kemenkes untuk segera beroperasional, dokter spesialis lima orang, yaitu bidang penyakit dalam, bedah, anak, dan kebidanan. Dan anastesi akan segera bekerja sama Fakultas Kedokteran UNSRI. Tahun ini dibangun poli rawat jalan dan gedung admin serta rumah dinas dokter spesialis dan mes perawat,” ujar Budiman, lewat pesan singkat kemarin.
Sumber: lampost.co