Palas. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan, Kabupaten Palas masih kekurangan tenaga medis dokter spesialis. Saat ini, baru tersedia 2 orang dokter spesialis pada institusi layanan kesehatan pemerintah daerah itu, yakni dokter spesialis patologi klinik dan dokter spesialis bedah.
“Memang, RSUD Sibuhuan sampai saat ini masih kekurangan dokter spesialis obstetry dan gynekologi atau obgyn, dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis anak,” sebut Direktur RSUD Sibuhuan dr Erni Julianti Daulay, lewat KTU-nya, Rudi Ismail Pulungan, saat ditemui MedanBisnis, Selasa (16/8).
“Untuk memenuhi kekurangan dokter spesialis tersebut, RSUD Sibuhuan sudah menjalin MOU dengan pihak USU, lewat program pendidikan dokter spesialis (PPDS). Direktur RSUD Sibuhuan pun, sudah melayangkan surat permohonan kepada pihak Kemenkes RI di Jakarta, untuk penempatan dokter spesialis ke RSUD Sibuhuan,” katanya.
Surat daftar kebutuhan tenaga medis non medis di RSUD Sibuhuan yang ditujukan ke Kemenkes RI tersebut, lanjutnya, sudah pula mendapatkan rekomendasi dari Bupati Palas.
“Suratnya ada di arsip direktur. Kita tinggal menunggu realisasinya. Mengingat MOU dengan pihak USU itu, sudah berjalan selama tiga tahun ini,” jelasnya.
Terkait fasilitas yang tersedia pada rumah sakit yang berdiri sejak tahun 2003 lalu ini, terangnya, sudah tersedia fasilitas IGD sederhana, ruang laboratorium sederhana, ruang ICU, ruang rawatan lainnya, seperti rawat anak, rawat bedah, rawatan bedah dan sebagainya.
“RSUD Sibuhuan yang masih bertype C ini, juga sudah ada fasilitas pengelolaan limbah medis padat dan cair, dilengkapi dengan sarana IPAL dan incenerator, sesuai dengan type rumah sakitnya, yakni type C dengan jumlah layanan 100 tempat tidur (TT),” katanya.
Sejak tahun 2005 lalu, sambungnya, RSUD Sibuhuan sudah memiliki fasilitas ruang radiology atau rontegen yang masih sederhana.
“Kita sudah rencanakan untuk pengadaan fasilitas rontegen model X-Ray yang terbaru dengan model digital radiologi yang sudah bisa langsung mencetak hasil proses rontegen, tidak lagi lewat proses film rontegen. Jadi kinerjanya akan lebih cepat, efektif dan efesien,” katanya.
Selain itu, RSUD Sibuhuan juga belum memiliki instalasi prasarana atau perbengkelan. Rencananya, pada tahun 2017 nanti, pihak rumah sakit akan mengadakan instalasi gas medik untuk meminimalkan pemakaian tabung gas oksigen seperti saat ini, yang dirasakan persediaan tabung gas oksigennya di pasaran terbatas, sehingga menjadi kendala pada saat memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.
“Untuk fasilitas mobil jenazah, kita belum punya, tapi mobil ambulans yang tersedia saat ini sebanyak 3 unit. Kami merasa butuh ditambah 1 unit mobil ambulans lagi,” katanya.
Sedangkan jumlah tenaga medis yang tersedia di RSUD Sibuhuan saat inim terdiri, dokter spesialis baru 2 orang, dokter tenaga kerja sukarela (TKS) sebanyak 5 orang, dokter umum PNS ada 6 orang termasuk direktur, dokter magang atau interhensif sebanyak 12 orang. “Jumlah bidan PNS sebanyak 19 orang, bidan TKS 172 orang, perawat PNS ada 39 orang dan perawat TKS sebanyak 81 orang,” katanya. (maulana syafii)
Sumber: medanbisnisdaily.com