Jayapura, Jubi –Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg. Aloysius Giyai mengatakan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura membutuhkan dana sedikitnya Rp300 miliar pada 2017. Dana tersebut dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan peralatan penunjang.
Ia mengaku dana tersebut akan bisa terpenuhi jika tidak ada perubahan. Direktur RSUD Jayapura, katanya, sudah mempresentasikan kebutuhan rumah sakit tersebut di hadapan Kementerian Kesehatan dan Menkopolhukam era Luhut Binsar Panjahitan.
“Saya juga mendukung itu, sekarang kami sudah memperjuangkan dan kalau tidak ada perubahan tahun depan semuanya sudah terpenuhi,” katanya kepada Jubi di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Meski begitu, kata Giyai, dana kesehatan untuk RSUD Jayapura dari Dinas Kesehatan Papua sudah dianggarkan lebih-kurang Rp143 Miliar. Semuanya untuk melengkapi fasilitas penunjang lainnya, termasuk fasilitas untuk para dokter spesialis.
“Semua peralatan penunjang kesehatan di RSUD Jayapura tentu tidak akan terpenuhi sepenuhnya tahun depan, yang paling urgen adalah peralatan yang menunjang profesi tersebut terlebih dahulu,” katanya.
Menilai kinerja Josef Rinta, direktur RSUD Jayapura yang baru, Giyai mengatakan ia telah membuat sejumlah gebrakan yang memajukan rumah sakit yang telah beralih menjadi rumah sakit rujukan nasional.
“Jujur, kita akan evaluasi kinerja dari direktur yang baru dalam waktu satu tahun ke depan, kalau melihat kinerja beliau awal-awal ini cukup bagus, karena kalau dilihat saat ini tidak ada keluhan-keluahan seperti tahun-tahun sebelumnya, mungkin ada satu dua keluhan tetapi tidak separah tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur RSUD Jayapura, Josef Rinta mengatakan, RSUD merupakan SKPD di bawah pemerintah Provinsi Papua. Karena itu semua persoalan terkait pengadaan peralatan harus melalui Pemprov Papua. Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan Gubernur dan tahun depan peralatan akan ditambah. (*)
Sumber: tabloidjubi.com