Ada sebuah masalah kesehatan yang kerap dihadapi oleh para pasien setelah pulang dari rumah sakit. Tak hanya pasien, setiap orang yang berkunjung ke rumah sakit memiliki peluang yang sama untuk mengalami nosokomial. Kegiatan di rumah sakit seperti rawat jalan, perawatan hingga menjenguk orang di rumah sakit bisa menjadi penyebab dari nosokomial. Nosokomial sendiri terjadi hampir di seluruh dunia tanpa terkecuali. Keadaan ini membuat kondisi kesehatan di negara-negara berkembang dan miskin menjadi semakin buruk.
Di tahun 2016 ini Badan Kesehatan Dunia atau WHO mencatat bahwa di negara-negara berkembang terdapat 7 kasus nosokomial yang terjadi pada 100 penderita yang dirawat di rumah sakit. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa 20% dari kasus nosokomial terjadi di berbagai ruang, salah satu yang terbanyak adalah di ICU. Hal ini terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang. Salah satu faktor terpenting adalah faktor daya tahan tubuh yang dimiliki oleh seorang pasien.
Kasus nosokomial sendiri terbagi menjadi beberapa kasus yang kerap menghampiri siapa saja yang baru saja berkunjung ke rumah sakit. Kasus tersebut antara lain infeksi aliran darah, infeksi saluran kemih, infeksi pada luka dan juga pneumonia. Nosokomial sendiri efeknya tidak akan terasa langsung, namun biasanya selang 3 -4 hari setelah pasien dirawat di rumah sakit atau setelah seseorang berkunjung ke rumah sakit. Nosokomial sendiri memiliki hubungan yang amat erat dengan masalah ketahanan tubuh seseorang. Semakin lemah imunitas tubuhnya maka semakin rentan ia terkena kasus nosokomial. Penyebab lain dari nosokomial adalah kurang terjaganya kebersihan alat-alat di rumah sakit sehingga memiliki potensi untuk menjadi penyebar infeksi.
Untuk menggalakkan upaya pencegahan nosokomial sendiri dibutuhkan peran aktif dari para petugas kesehatan. Selain itu kesadaran para pasien dan pengunjung rumah sakit akan pentingnya kebersihan juga menjadi hal utama yang patut untuk selalu diperhatikan. Petugas kesehatan, pasien dan juga pengunjung harus sering-sering mencuci tangannya menggunakan sabun atau menggunakan antiseptik yang biasa disebar di berbagai sudut rumah sakit. Dengan begini kasus nosokomial dapat ditekan dan dicegah semaksimal mungkin. Pihak rumah sakit juga diwajibkan untuk selalu menjaga kebersihan ruang-ruang di rumah sakit. Selain itu sirkulasi udara juga menjadi hal yang patut diperhatikan oleh pihak pengelola rumah sakit.
Jika ada pasien yang terserang penyakit menular maka lebih baik diisolasi di ruang tertentu yang tidak akan bersinggungan dengan pasien lain. Namun, untuk penyakit-penyakit ringan hal ini bukanlah suatu kewajiban. Yang paling utama adalah bagi mereka yang terserang penyakit menular. Dengan begini potensi terjadinya kasus nosokomial menjadi lebih kecil. Kesehatan para petugas kesehatan, pasien dan juga para pengunjung rumah sakit akan semakin terjaga. Selain itu, pihak rumah sakit juga akan mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat karena kebersihan rumah sakit yang selalu mereka jaga.
Sebenarnya nosokomial bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Nosokomial sendiri biasanya terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Dengan terjaganya kebersihan diri dan lingkungan maka angka terjadinya kasus nosokomial dapat ditekan dan masyarakat yang sehat pun dapat tercipta. Oleh karena itu biasakanlah untuk mencuci tangan di manapun anda berada, terutama saat berkunjung ke rumah sakit karena di rumah sakit terdapat banyak sekali bibit penyakit yang bisa menyerang anda kapan saja.
Sumber: sehatcenter.com