BATU – Pemadam Kebakaran (PMK) gelar simulasi kebakaran di RS Karsa Husada Kota Batu. Hal itu dilakukan karena tingkat resiko yang terjadi dari musibahkebakaran yang melanda sebuah rumah sakit dinilai sangat tinggi.
Kepala PMK Kota Batu, Santoso Wardoyo mengatakan, dalam simulasi kebakaran di Rumah Sakit pihaknya melibatkan sekitar 30 karyawan RS Karsa Husada. Mereka diberikan teknik manajemen keselamatan gedung, teknik tindakan kebakaran, dan teknik evakuasi pasien serta peralatan medis yang bisa dilakukan.
“Melalui simulasi kebakaran itu diharapkan karyawan bisa bergerak cepat melakukan tindakan penyelamatan pasien dan peralatan medis rumah sakit serta bahan kimia obat yang berbahaya,” kata Santoso Wardoyo ditengah latihan simulaikebakaran di RS Karsa Husada Kota Batu, Selasa (2/8/2016).
Dijelaskan Santoso Wardoyo, dalam melakukan evakuasi pada pasien bila terjadi kebakaran di Rumah Sakit dikategorikan menjadi empat golongan. Yakni golongan merah untuk evakuasi pasien yang sakit kritis dan tidak bisa jalan menggunakan kereta dorong, golongan kuning untuk evakuasi pasien sakit tapi tidak jalan dengan menggunakan kursi roda, golongan hijau untuk evakuasi pasien sakit tapi tidak parah bisa berjalan, dan golongan hitam evakuasi untuk jenazah.
“Teknik penggolongan evakuasi pasien itu harus diperhatikan, bila salah maka akan timbul kesulitan berupa keterlambatan melakukan evakuasi pasien,” ucap Santoso Wardoyo.
Sedangkan khusus untuk karyawan dan pasien RS yang terjebak kobaran api, ungkap Santoso Wardoyo, evakuasi akan dilakukan oleh petuga PMK yang dilengkapi peralatan khusus anti api.
“Dengan pelatihan simulasi kebakaran secara langsung dipastikan karyawan tidak lagi bingung untuk menjalankan tahapan penyelamatan pasien yang bisa dilakukan,” tandas Santoso Wardoyo.
Sementara Ketua P3K RS Karsa Husada Kota Batu, dr Ida Bagus Diksananda mengatakan, dengan dilakukannya simulasikebakaran oleh PMK Kota Batu tersebut diharapkan para karyawan dan tenaga medis RS Karsa Husada bisa cepat tanggap bila terjadi musibah kebakaran. Mereka tidak lagi kebingungan langkah apa yang harus dilakukan bila RS mengalami kebakaran.
Akan tetapi, ungkap Ida Bagus, dari sekitar 400 karyawan dan tenaga medis RS Karsa Husada hanya 30 karyawan dan tenaga medis yang diikutkan dalam pelatihan simulasi kebakaran. Dan nantinya para karyawan yang telah menerima pelatihan bisa memberikan pengetahuan kepada yang karyawan lain.
“Dengan demikian bila ada musibah kebakaran semua karyawan dan tenaga medis bisa cepat bergerak melakukan evakuasi dan sebagainya, karena RS Karsa Husada setiap hari dikunjungi sekitar 300 orang dengan kapasitas rawat pasien mencapai 125 tempat tidur,” tutur Ida Bagus.
Sumber: tribunnews.com