MEDAN ( Berita ) : Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Runtung Sitepu menegaskan, kehadiran Rumah Sakit Pendidikan (RSP) USU diharapkan mampu mengurangi jumlah warga Sumut, khususnya Medan berobat ke luar negeri.
“Rumah sakit ini harus menjadi pioner menarik pasien yang selama ini berobat ke luar negeri untuk berobat di rumah sakit dalam negeri,” kata Prof. Runtung Sitepu, usai meresmikan pengoperasian RSP USU, Senin (28/3).
Hadir dalam acara itu, Ketua PMI Sumut Rahmat Shah, Kadis Kesehatan Sumut dr RR Siti Hartati Surjanti, perwakilan pimpinan pusat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dr Togar Sialagan, Direktur RS USU Prof Chairul Yoel, para pejabat sipil dan militer di Sumut, serta tenaga medis dari FK USU dan RSUP Adam Malik Medan, serta undangan lainnya.
Prof. Runtung mengatakan, mulai hari ini, RSP USU siap menerima semua pasien,baik umum maupun peserta BPJS. Warga Sumut sudah bisa datang berobat ke RSP USU. fasilitas di RSP USU ini tidak kalah kualitasnya dengan rumah sakit di luar negeri.
Bahkan, kata Runtung, RSP USU lebih hebat lagi, karena merupakan gudangnya dokter spesialis. “Kelemahan rumah sakit kita pada umumnya terletak pada pelayanan. Jika kita melayani pasien dengan senyum, saya yakin, RSP ini akan menjadi primadona,”sebutnya.
Karenanya, tidak sulit untuk merebut kepercayaan masyarakat agar mau berobat di dalam negeri. Dia mengajak seluruh pihak rumah sakit bersinergi dan terus meningkatkan pelayanannya. ”Timmedis yang tidak mau bersinergi meningkatkan pelayanan akan dikeluarkan dari RSP ini,” tegasnya.
Dia mengakui, berobat keluar negeri merupakan hak masyarakat. Namun menurutnya, kita harus merebut kembali kepercayaan masyarakat. Sebab kita memiliki dokter maupun tenaga medis yang cukup ahli dan didukung lagi dengan peralatan medis yang tidak kalah dengan rumah sakit di luar negeri.
Kurang peduli
Rektor USU Prof. Runtung Sitepu menyebutkan, salah satu faktor pemicu yang menyebabkan warga enggan berobat di dalam negeri, karena masih ditemukan oknum-oknum di rumah sakit kurang peduli terhadap pasien. Baik cara berkomunikasi maupun ketika memberikan pelayanan.
“Kita tidak bisa menyalahkan masyarakat yang berobat ke luar negeri. Mari kita tingkatkan pelayanan agar masyarakat percaya dengan layanan kesehatan yang kita berikan.Selama ini ada yang kurang pada pelayanan. Inilah yang harus kita benahi dan tingkatkan lagi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur RSUSU Prof. Chairul Yoel menjelaskan, RS USU dibangun diatas lahan milik USU dengan sertifikat hak pakai seluas 38.000 m2, berlokasi di Jl. Dr.Mansyur, berseberangan dengan Kampus USU.
Bangunan utama memiliki lima tingkat dengan luas total 52.200 m2, dan menempati sekitar 35 persen dari tapak lahan. RSP USU terus memperluas jaringan. RS ini dimanfaatkan untuk penyelenggaraan pendidikan dokter, dokter spesialis, dan tenaga kesehatan lainnya.
RSP USU juga diharapkan berperan sebagai rumah sakit pelayanan rujukan dan riset klinik di wilayah Indonesia Barat, khususnya Sumut. Lebih lanjut, RSP USU dirancang untuk mengakomodasi pelayanan rawat jalan di sejumlah klinik spesialis/sub spesialis, pelayanan rawat inap dengan kapasitas 400 tempat tidur,instalasi gawat darurat dengan pelayanan 24 jam, kamar bedah, ruang persalinan, perawatan intensif, pelayanan hemodialise, dan rehabilitasi medik.
Berbagai peralatanra diodiagnostik/pencitraan, laboratorium klinik dan fasilitas / peralatan pelayanan lainnya dilengkapi untuk penyelenggaraan fungsi rumah sakit. RSP USU juga akan mempersiapkan berbagai layanan komprehensif dengan unggulan di bidang Nefrologi,Traumatologi dan luka bakar serta Infeksi Tropis.(WSP/ m49/C)
Sumber: beritasore.com