BUKITTINGGI — Rumah sakit mempunyai fungsi sosial dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karenanya rumah sakit wajib memberikan pelayanan kepada masyarakat miskin yang tidak mampu tanpa ada perbedaan pelayanan, pertolongan pasien gawat darurat tanpa uang muka, penangganan korban bencana dan kejadian luar biasa serta pelayanan kelas III yang memadai.
Hal terebut disampaikan Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan RI dr. Tri Hesty Widyastoeti Marwotosoeko, Sp. M saat memberikan sambutan pada peresmian Gedung Multazam RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi dan Gedung Jabal Nur RS Islam Ibnu Sina Padang, akhir pekan lalu.
Ia berharap rumah sakit dapat memberikan perhatian kepada masyarakat miskin yang tidak mampu. Saat ini katanya, banyak masalah dan tantangan dalam pemyelenggaraan rumah sakit antara lain, masalah SDM, perlengkapan maupun keterbatasan dana yang tersedia.
Oleh karena itu, penyelenggaraan rumah sakit membutuhkan pengelolaan yang sebaik-baiknya menuju kemandirian dengan memperhatikan semua aspek kepentingan dan berusaha mengerakkan potensi yang ada.
Selain itu, rumah sakit perlu memperhatikan perencanaan dalam memberikan pelayanan medik prima yang artinya, rumah sakit lebih peka dan fokus menjawab kebutuhan masyarakat, kompotetif dalam mengikuti ilmu pengetahuan dan tekhnologi kedokteran namun tetap efektif dan efisien.
“Saya yakin dan percaya pimpinan rumah sakit dan segenap jajarannya dapat menjawab tantangan-tantangan tersebut. Saya berharap agar rumah sakit Ibnu Sina Padang dan Ibnu Sina Bukittinggi selalu meningkatkan mutu pelayanan melalui akreditasi rumah sakit,” harapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Prof. Dr. Irwan Prayitno, Psi. MSc mengatakan mengelola sebuah rumah sakit jangan mengharapkan keuntungan atau deviden. Karena keuntungan dari rumah sakit akan dikembalikan lagi ke rumah sakit untuk melengkapi sarana dan prasarana, terutama perlengkapan alat-alat kedokteran yang kian berkembang dan canggih.
“Pemprop Sumbar saat ini mempunyai empat rumah sakit, nggak ada kami menerima deviden tiap tahun. Untung-untung tapi keuntungan itu, kami kembalikan lagi ke rumah sakit untuk pengembangan,” kata Irwan.
Ketua Umum Yayasan Rumah Sakit Islam Yarsi Sumbar Dr. H. Zainul Daulay, SH, MH, memberikan apresiasi kepada Walikota Bukittinggi karena dinilai selama ini telah ikut membantu memberikan fasilitas IMB untuk pengembangan pembangunan RS. Islam Ibnu Sina Bukittinggi.
Ada lima buah RS Islam Ibnu Sina di Sumbar katanya, kedepan rumah sakit ini akan semakin berkembang dan diyakini rumah sakit ini bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat, sejalan dengan program-program kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah.
“Kehadiran RS Islam Ibnu Sina ini selain melayani kesehatan masyarakat juga merupakan sebagai media dakwah bagi pendiri rumah sakit ini dahulunya,” ungkap Zainul Daulay. (h/ril)
Sumber: harianhaluan.com